Bareskrim Cecar Panji Gumilang soal Penyimpangan Aset Yayasan
JAKARTA, iNews.id - Bareskrim Polri telah memeriksa Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun Panji Gumilang terkait kasus dugaan penggelapan dana dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Lapas Indramayu, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).
Kasubdit III TPPU Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Robertus Yohanes De Deo mengatakan, penyidik mencecar Panji Gumilang terkait peran yang bersangkutan dalam penyimpangan aset yayasan.
"Sementara masih pemeriksaan awal, yang bersangkutan sebagai tersangka, masih seputar peran yang bersangkutan terkait peyimpangan dalam pengelolaan aset yayasan," kata De Deo kepada wartawan, Jumat (10/11/2023).
Dia menyebut, pemeriksaan tersebut berlangsung selama lima jam. Ada 55 pertanyaan yang diajukan penyidik.
"Kurang lebih pemeriksaan selama 5 jam dengan 55 pertanyaan," kata De Deo.
Sebagai informasi, Panji Gumilang ditetapkan sebagai tersangka TPPU karena diduga memakai dana pinjaman yayasan untuk keperluan pribadi. Hal tersebut terungkap setelah pihaknya melakukan analisis.
"Dari analisa tersebut penyidik mempunyai bukti bahwa APG di tahun 2019 telah menerima pinjaman dari Bank J Trust sejumlah 73 miliar," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
"Kemudian cicilannya diambil dari rekening yayasan, sehingga terbukti bahwa ada tindak pidana asal, yaitu tindak pidana yayasan, dan tindak pidana penggelapan," katanya.
Whisnu mengungkapkan, miliaran uang pinjaman tersebut dipakai Panji untuk membeli berbagai macam barang mewah seperti jam tangan, mobil, rumah, tanah. Semua barang dan harta itu dibeli atas nama Panji dan keluarganya.
"Jadi ada banyak barangnya. Seperti yang saya sampaikan penyidik temukan dokumen-dokumennya dan barangnya," katanya.
"Dalam proses TPPU tentunya kita lakukan pemeriksaan terhadap para entitas atau anak istrinya. Itu nanti kita dalami lagi keterkaitannya. Ya tentunya pasti ada hubungannya, tapi hingga saat ini, gelar perkara ini menentukan peningkatan tersangka terhadap APG," tuturnya.
Editor: Rizky Agustian