Berapa Nomor Mahasiswa Jokowi? Jawabannya Terungkap saat Reuni UGM!
JAKARTA, iNews.id - Kehadiran Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Reuni ke-45 Tahun Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, pada Sabtu (26/7/2025) lalu menyita perhatian publik. Sebab, Jokowi hadir di tengah polemik ijazah palsu.
Publik lantas bertanya-tanya soal nomor mahasiswa Jokowi semasa kuliah. Jawabannya terungkap saat Jokowi mengisi buku tamu di acara reuni tersebut.
Dalam video yang diunggah akun TikTok @kanjengsolo, terlihat Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam mengisi buku tamu reuni Fakultas Kehutanan UGM. Dia tampak dikawal anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Sejumlah alumni Fakultas Kehutanan UGM pun mengerubungi Jokowi. Kemudian terdengar seseorang mengucapkan "1681".
Jokowi pun menanggapi sahutan tersebut. Dia menjelaskan tanda tangannya mengandung angka 1681.
"Ini tanda tangan saya ini 1681, 1681/KT," ujar Jokowi, dilihat Jumat (1/8/2025).
Terungkap, angka itu merupakan nomor mahasiswa Jokowi.
"Jadi sampai kapan pun teman mahasiswa saya tuh hafal," tutur dia.
Nomor mahasiswa Jokowi juga terungkap saat Direktorat Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menggelar konferensi pers hasil penyelidikan dugaan ijazah palsu Jokowi pada 22 Mei 2025 lalu. Dirtipidum Bareskrim Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro pun menyebutkan nomor induk mahasiswa (NIM) Jokowi yakni 1681/KT.
“Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah bernomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM (nomor induk mahasiswa) 1681/KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985,” ujar Djuhandhani.
Ijazah tersebut, kata dia, diuji secara laboratoris dengan sampel pembanding ijazah tiga rekan Jokowi semasa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM. Uji yang dilakukan meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tanda tangan dekan serta rektor saat Jokowi kuliah.
Hasilnya, Djuhandhani menyatakan ijazah Jokowi identik dengan ijazah pembanding.
“Dari penelitian tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” kata dia.
Editor: Rizky Agustian