Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Alat Vital Pria di Cileungsi Terjepit Resleting Celana, Damkar Turun Tangan
Advertisement . Scroll to see content

Beredar Info Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Alat Vital Pria, Epidemiolog: Hoaks

Kamis, 07 Januari 2021 - 21:34:00 WIB
Beredar Info Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Alat Vital Pria, Epidemiolog: Hoaks
Epidemiolog memastikan informasi penyuntikan vaksin covid-19 memberi efek samping alat vital pria yang membesar merupakan hoaks. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Jagat maya diramaikan dengan beredarnya informasi vaksin covid-19 buatan Sinovac disebut memiliki efek samping memperbesar ukuran alat vital pria. Tak tanggung-tanggung, ukuran alat vital pria bisa bertambah hingga tiga inci.

Menanggapi itu, Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman memastikan informasi tersebut hoaks. Menurutnya, belum ada satupun literatur yang membahas ihwal efek tersebut pasca disuntik vaksin.

"Dari pengamatan sejauh ini, ya saya mengamati riset terkait Covid-19 tiap dua hingga tiga jam pe hari. Nah, dari itu semua tidak ada yang riset tentang vaksin memperpanjang penis, kemudian juga tidak ada vaksin Covid-19 bisa diinjeksikan ke penis. Itu tidak ada. Jadi yang beredar itu hoaks," ucap Dicky saat dihubungi di Jakarta, Kamis (7/1/2021).  

Dicky memaparkan, jurnal yang dicatut oleh informasi tersebut tidak pernah ada. Bahkan menurutnya, isi dari jurnal tersebut salah. Dia pun menyarankan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memahami ragam informasi yang timbul terkait vaksin.

"Kalau dilihat dari isinya tidak nyambung, dilihat dari judulnya salah, nama jurnalnya saja juga salah. Jadi, saya mengharapkan kepada semua pihak, terutama masyarakat untuk selalu kroscek. Apabila informasinya tidak meyakinkan ya silakan bertanya," tuturnya.

Dia mengatakan, gerakan penolakan vaksin atau hoaks terkait Covid-19 merupakan hal yang unik. Menurutnya, baru pertama kaliini  dalam sejarah pandemi, gerakan penolakan atas vaksin ramai disuarakan sebelum vaksin itu hadir. 

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah pandemi umat manusia dan sejarah vaksin, yang namanya gerakan penolakan vaksin itu lahir duluan dibandingkan vaksinnya. Ini pertama kali," ujarnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut