Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : SPPG Langsa Barat Bagikan MBG ke Warga Aceh Terdampak Bencana, Sajikan 1.000 Porsi per Hari
Advertisement . Scroll to see content

Berkah Program MBG, Omzet Perajin Telur Asin di Madiun Naik hingga 4.000 Persen!

Senin, 22 Desember 2025 - 08:07:00 WIB
Berkah Program MBG, Omzet Perajin Telur Asin di Madiun Naik hingga 4.000 Persen!
Telur asin yang diproduksi Yayak Surayak di Madiun, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

MADIUN, iNews.id – Pria bernama Yayak Surayak, peternak itik dan perajin telur asin di Madiun, Jawa Timur, tak pernah mengira usahanya bisa menyejahterakan keluarga dan warga sekitar. Sebab, selama ini dia hanya bisa menjual 100-200 butir telur asin dalam seminggu.

Namun setelah menjadi pemasok dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), kini Yayak bisa menjual 3.000-5.000 butir tiap pekan atau naik 2.900-4.900 persen.

“Alhamdulillah, sejak adanya MBG di sini, peternak itik seperti kami menjadi sangat terbantu. Kalau selama ini kami hanya bisa menjual 100 sampai 200 butir telur per minggu, sekarang sekali kirim bisa 3.000 sampai 5.000 butir telur asin dan langsung dibayarkan,” kata Yayak saat ditemui di rumahnya di Dusun Penjalinan, Desa Sidorejo, Kecamatan  Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, pada Sabtu (20/12/2025).

Usaha pembuatan telur asin yang dilakukan Yayak juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Jika semula cukup membuat telur asin sendirian, kini dia tak mampu lagi mengerjakannya dengan tenaga sendiri. 

Saat ini, dia mulai mempekerjakan ibu-ibu tentangga di sekitar rumahnya. “Sekarang ada 4 sampai 5 orang yang membantu, sementara satu orang lagi untuk packing,” ujarnya. 

Dia menuturkan, telur asin untuk menu MBG yang diminta Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) biasanya tidak terlalu asin. Sebab, prosesnya menjadi lebih cepat. 

Jika telur asin yang dijual di pasar umum biasanya memerlukan waktu 12-15 hari untuk pengasinan, telur asin yang disuplai Yayak untuk MBG hanya memerlukan waktu 7-8 hari. 

“Waktu pengasinannya lebih cepat, supaya tidak terlalu asin,” kata Yayak.

Dengan bertambahnya permintaan telur asin dari beberapa dapur MBG di Kecamatan Sumber Sari, Yayak mulai berpikir untuk menyiapkan stok telur yang lebih banyak. Dia pun mulai memperbesar kandang dan menambah jumlah itik yang dipelihara.

“Kita tambah bebeknya, kita kembangkan usaha peternakannya dulu,” ujarnya.

Yayak pun berharap program MBG terus berlanjut. Sebab, omzet penjualan telur itiknya meningkat drastis. 

“Perajin kecil seperti saya ini sangat terbantu, karena omzetnya naik, perputarannya cepat, dan sampai ke kami-kami ini. Selain itu, banyak warga yang bisa bekerja,” kata dia.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut