Berkas Perkara Lengkap, Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat Segera Disidang
JAKARTA, iNews.id - Dua petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan (SN) dan Muhammad Jumhur Hidayat (MJH) segera disidang terkait kasus dugaan penghasutan demo UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh. Kejaksaan menyatakan berkas perkara keduanya telah lengkap atau P21.
Hal itu disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Jakarta Selatan, Jumat (27/11/2020). Pelimpahan tahap kedua berkas Syahganda dan Jumhur rencananya akan dilakukan awal Desember 2020.
"Berkas perkara SN sudah dinyatakan P21 pada tanggal 20 November 2020. Sementara MJH pada tanggal 24 November 2020 sudah dinyatakan P21. Pelimpahan tahap dua berkas keduanya akan dilakukan pada pekan pertama Desember 2020," kata Awi dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri.
Selain kedua orang itu, berkas perkara tersangka KA saat ini sudah P19 pada tanggal 16 November 2020 dan kini sudah masuk dalam tahap pengembalian. Kemudian, berkas tersangka J, NZ, dan WRP pada tanggal 16 November 2020 proses pengembalian P19. Sementara itu, berkas perkara AP saat ini masih proses pengambalian perkara pada tanggal 16 November 2020.
Selanjutnya, berkas perkara DW pada tanggal 21 Oktober 2020 dalam proses pengembalian berkas P19. Berkas perkara KA pada tanggal 18 November 2020 sudah dinyatakan P21 dan tahap kedua sudah dilaksanakan pada 24 November 2020.
Awi menyebut tersangka VE masih dalam proses penyidikan. Di sisi lain, kasus yang ditangani Polda Kalimantan Barat (Kalbar) terkait hal ini ada dua perkara yakni untuk tersangka YAB alias Yazid (17). Karena statusnya di bawah umur maka kasus dilakukan diversi.
"Berkas perkara EB pada tanggal 16 November 2020 telah dinyatakan P21 dan direncanakan tahap kedua pada pekan pertama bulan Desember 2020," ucap Awi.
Sebelumnya, Bareskrim Polri menangkap delapan orang yang terdiri dari petinggi dan anggota Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) di Jakarta dan Medan. Mereka ditangkap terkait dugaan menghasut demo penolakan UU Cipta Kerja hingga terjadi kericuhan.
Editor: Rizal Bomantama