Bertemu Keluarga 6 Laskar FPI, Ini Bukti Baru yang Didapat Komnas HAM
JAKARTA, iNews.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah bertemu dengan keluarga enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak polisi. Dalam pertemuan yang berlangsung Senin (21/12/2020) kemarin di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, keluarga enam laskar FPI menyerahkan sejumlah bukti baru.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara menyebut pihaknya telah mengantongi banyak keterangan dari keluarga enam korban laskar FPI. Tak hanya itu, Komnas HAM juga menerima bukti-bukti tambahan terkait penembakan enam laskar FPI dalam pertemuan kemarin.
"Kami sudah menerima keterangan tambahan dari FPI dan keluarga korban. Ada dua bundel keterangan dan bukti. Kami masih mendalami," kata Beka saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Dari hasil investigasi sebelumnya, Komnas HAM telah mengantongi sejumlah bukti terkait tewasnya enam Laskar FPI. Keseluruhan bukti yang sudah dikantongi Komnas HAM hingga saat ini seperti rekaman Closed Circuit Television (CCTV) dari Jasa Marga, keterangan polisi, FPI serta masyarakat.
Seluruh bukti tersebut masih didalami satu per satu oleh Komnas HAM, termasuk dokumen serta keterangan baru dari pihak keluarga enam laskar FPI. Oleh karenanya, Komnas HAM belum dapat menyimpulkan dalam waktu dekat.
"Kami belum menyimpulkan peristiwa yang ada. Masih tahap pengumpulan bukti dan keterangan serta membandingkan keterangan polisi, FPI dan Jasa Marga," ucap Beka.
Seperti diketahui, sebanyak enam laskar FPI yakni, Faiz, Ambon, Andi, Reza, Lutfi, dan Khadafi tewas setelah ditembak oleh kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Karawang, Jawa Barat. Keenam laskar FPI itu ditembak saat mengawal Habib Rizieq Shihab dan keluarganya mengikuti pengajian keluarga.
Kematian keenam laskar FPI tersebut masih menuai tanda tanya besar. Ada perbedaan penjelasan antara pihak kepolisian dengan FPI terkait peristiwa meninggalnya enam laskar FPI tersebut. Kepolisian menyebut sempat terjadi tembak-menambak sebelum keenam laskar FPI tewas namun hal itu dibantah FPI.
Editor: Rizal Bomantama