Bertemu Presiden Kenya, Puan Singgung Hubungan Historis yang Dipelopori Bung Karno
JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR Puan Maharani bertemu dengan Presiden Republik Kenya, William Samoei Ruto. Sejumlah isu turut dibahas, khususnya mengenai peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Kenya.
Pertemuan bilateral antara Puan dan William Samoei Ruto digelar di Gedung Negara Kenya yang berada di Ibukota Negara, Nairobi, Rabu (12/10/2022). Di awal pertemuan, Puan mengucapkan selamat kepada Ruto yang baru saja dilantik sebagai Presiden Kenya pertengahan September lalu.
“Saya mengharapkan kesuksesan bapak dalam memimpin rakyat Kenya menuju masa depan yang lebih baik. Di bawah kepemimpinan bapak, saya harapkan hubungan Indonesia dan Kenya dapat berkembang lebih erat lagi,” kata Puan, Rabu (12/10).
Hubungan diplomatik Indonesia-Kenya telah terjalin sejak tahun 1979, dan semakin dipererat dengan dibukanya perwakilan kedua negara, KBRI Nairobi pada 1982 serta Kedutaan Besar Republik Kenya di Indonesia yang diresmikan pembukaannya pada Maret 2022.
Puan pun menyinggung hubungan erat Indonesia dengan negara-negara di Afrika. Termasuk Kenya, sejak Konferensi Asia Afrika yang dipelopori oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.
“Indonesia memiliki hubungan historis yang erat dengan negara-negara di Afrika. Presiden Pertama Indonesia, Bapak Soekarno, merupakan inisiator Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955,” ucap dia.
Puan menambahkan, KAA saat ini telah mendorong kemerdekaan negara-negara di Asia dan Afrika untuk terbebas dari penjajahan. Menurutnya, prinsip-prinsip pada KAA tetap relevan dengan perkembangan dunia yang ditandai dengan ketegangan geopolitik.
“Saat ini Indonesia ingin terus memperkuat hubungannya dengan negara-negara di Afrika termasuk Kenya,” tegas Puan.
Mantan Menko PMK ini pun berharap Indonesia bisa terus memperkuat kerjasama multilateral di bidang lingkungan hidup dan pemukiman, dengan memanfaatkan keberadaan UNEP dan UN-Habitat di Nairobi.
Di bidang politik, sebagai sesama kekuatan regional di wilayahnya masing-masing (ASEAN dan East African Community - EAC), Puan mendorong kedua negara untuk dapat bekerjasama bagi exchange of best practices dan lessons learned terkait perdamaian, keamanan, dan pembangunan, serta kerjasama anti-terorisme.
“Kerja sama antar pemerintah penting untuk terus diperkuat sebagai fondasi bagi kerjasama ekonomi dan sosial budaya. Hal ini dapat kita dorong salah satunya melalui kegiatan saling kunjung antar pejabat dan pimpinan kedua negara,” terangnya.
Selain itu, Puan menyatakan dukungannya terhadap usulan untuk membentuk Perjanjian Bebas Visa Diplomatik dan Dinas (PBVDD) antara Indonesia dan Kenya. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan dapat mempermudah mobilitas bagi pejabat pemerintah.
“Sehingga akan memberikan dampak positif bagi kerja sama Indonesia dan Kenya. Kemudian perlu pula dikembangkan hubungan People-to-people contact dalam mendukung kerja sama yang lebih erat antar kedua negara,” ungkap Puan.
Saat ini, Indonesia dan Kenya tengah menjajaki kerja sama pengembangan kelapa sawit antara BUMN Indonesia, PT. Perkebunan Nusantara IV dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit bersama dengan County Pension Fund, Kenya. Seperti diketahui, Indonesia merupakan produsen dan eksportir terbesar kelapa sawit di dunia.
“Dengan adanya kerja sama ini, saya yakin kita dapat memperkuat ketahanan pangan bagi masyarakat Kenya dan di Kawasan,” katanya.
Editor: Faieq Hidayat