Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PKS Gelar Rakernas, Susun Masukan Konstruktif untuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Bertemu Tokoh, Prabowo Singgung Dugaan Kecurangan Pilpres

Rabu, 24 April 2019 - 02:30:00 WIB
Bertemu Tokoh, Prabowo Singgung Dugaan Kecurangan Pilpres
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan tokoh dan ulama di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (23/4/2019). (Foto:iNews.id).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id, - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah tokoh dan ulama di kediamannya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. Sejumlah isu menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.

Wakil ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani mengatakan, salah satu isu yang dibahas yakni dugaan kecurangan Pemilu 2019.

"Pertama, semua berkesimpulan bahwa pemilu sekarang ini kok berlangsung jauh dari yang diharapkan. Kecurangan amat sangat di depan mata," kata Muzani di kediaman Prabowo, Selasa (23/4/2019) malam.

Selain itu, kata dia, Prabowo juga menyinggung pesta demokrasi yang semestinya menjadi ajang sportivitas. Dalam pandangan Prabowo, pemilu merupakan suara rakyat yang tak boleh ada pihak manapun yang berani untuk memanipulasinya.

Prabowo, kata dia, mengingatkan bahwa kedaulatan rakyat merupakan hal yang harus dijunjung tinggi dalam negara demokrasi.

”Rakyat telah menyampaikan kedaulatannya pada Rabu, 17 April. Karena itu, kita harus selamatkan kedaulatan rakyat itu, jangan sampai dirobek-robek atau diinjak-injak," ujarnya.

Muzani menambahkan, pertemuan tersebut juga menyoroti fenomena banyaknya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang gugur karena kelelahan seusai menjalankan tugas dalam Pemilu Serentak 2019.

Menurutnya, kejadian itu di satu sisi memunculkan simpati dan duka cita yang mendalam. Tetapi, di sisi lain menimbulkan pertanyaan bagaimana bisa jumlah yang meninggal di atas 100 orang.

"Artinya apa? Artinya KPU dianggap tidak prudent di dalam mempersiapkan beban tugas para penyelenggara pemilu ini, sehingga pada kecapean, kelelahan, dan akhirnya meninggal dunia," katanya.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut