Bibit Siklon 94W Muncul di Kamboja, BMKG Jelaskan Dampaknya terhadap Cuaca di Indonesia
JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi atensi khusus atas munculnya bibit Siklon Tropis 94W di perairan selatan Kamboja. BMKG menyebut kehadiran bibit siklon itu berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menjelaskan dampak tidak langsung Siklon Tropis 94W terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia antara lain potensi hujan intensitas sedang-lebat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Riau, dan Kepulauan Riau. Kemudian, tinggi gelombang 1,25-2,5 meter (moderate) di perairan Kepulauan Anambas dan Natuna serta tinggi gelombang 2,5-4,0 meter (rough sea) di Laut Natuna Utara.
Dia menambahkan BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) terus melakukan pemantauan perkembangan Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya.
"Terkait dengan potensi cuaca ekstrem itu, masyarakat diimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak," katanya.
Selain itu, lanjut dia, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya. Kemudian, mewaspadai potensi dampak seperti banjir atau bandang atau banjir pesisir, tanah longsor, dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan.
Dia mengemukakan bibit Siklon Tropis 94W terbentuk di sekitar Laut China Selatan sebelah selatan Kamboja. Tepatnya di posisi 7.1 derajat Lintang Utara, 104.5 derajat Bujur Timur.
"Berdasarkan analisis terbaru tanggal 29 November 2021, angin maksimum di sekitar Bibit Siklon Tropis 94W mencapai 15 knot (27.78 km/jam) dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1008 mb," tuturnya.