JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah di Indonesia mulai memasuki musim kemarau. Sebagian besar wilayah dalam masa transisi dari musim hujan ke kemarau atau pancaroba.
“Selama periode ini, hujan umumnya terjadi pada siang hingga menjelang malam hari, didahului oleh udara hangat pada pagi hingga siang yang menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil,” kata BMKG dalam keterangannya, dikutip Rabu (9/3/2025).
Mantan Intel Marinir AS Ini Sebut Eropa Kekurangan Kekuatan Militer untuk Menantang Rusia
BMKG mengatakan pemanasan permukaan yang kuat dapat memicu pembentukan awan-awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menimbulkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Kondisi ini juga dapat memicu terjadinya hujan es atau angin puting beliung. Karakteristik hujan pada masa pancaroba cenderung tidak merata dan berlangsung dalam durasi yang singkat.
Banjir Melanda Indonesia, BMKG Kembangkan Teknologi AI Analisis Dampak Bencana
BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama masa pancaroba, seperti hujan lebat disertai angin kencang, petir, dan puting beliung.
“Pastikan untuk mengamankan benda-benda di luar rumah yang mudah terbawa angin, hindari berteduh di bawah pohon atau baliho yang sudah rapuh saat hujan deras, dan selalu perbarui informasi cuaca terkini,” tutur dia.
Viral Hujan Jelly Bikin Heboh Warga Gorontalo Utara, Ini Kata BMKG
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku