Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Supermoon 5 November 2025 di Jakarta Malam Ini Tertutup Awan, Ini Fotonya!
Advertisement . Scroll to see content

BMKG: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Sepekan ke Depan meski Musim Kemarau

Jumat, 26 Juli 2024 - 07:56:00 WIB
BMKG: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah Sepekan ke Depan meski Musim Kemarau
BMKG memprakirakan sejumlah wilayah diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sampai awal Agustus 2024. Kendati, saat ini sedang musim kemarau. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

Sedangkan sirkulasi siklonik terpantau di Samudera pasifik sebelah utara Papua. Sirkulasi ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Samudera pasifik sebelah utara Papua. 

Daerah konvergensi lainnya terpantau di Perairan barat Sumatera Utara dan Sulawesi bagian tengah. Daerah konfluensi terpantau di wilayah Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik sebelah utara Papua.

Terkait kecepatan angin, lanjut Andri, terpantau terjadi peningkatan hingga lebih dari 25 knot di Laut Andaman, Samudera Hindia barat daya Banten dan Laut Arafuru yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut. Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, NTT, Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan.

“Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 26 Juli-1 Agustus 2024. Angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Barat,” tutur dia.

Andri mengatakan, meski sejumlah wilayah diprediksi diguyur hujan selama sepekan ke depan, namun karena saat ini Indonesia tengah berada di puncak Musim Kemarau, maka BMKG tetap mewanti-wanti pemerintah daerah dan masyarakat soal kemungkinan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Utamanya di wilayah langganan karhutla yaitu di Sumatera dan Kalimantan yang memiliki banyak kawasan gambut.

“Kepada masyarakat, kami imbau untuk menggunakan air dengan bijaksana dan hemat. Selain itu, hindari membuka lahan dengan membakar, terutama pada daerah hutan yang bertanah gambut karena mudah terbakar dan sulit dimatikan,” pungkasnya.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut