BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter pada 7-8 Maret
JAKARTA, iNews.id - Gelombang tinggi berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia pada 7-8 Maret 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat pesisir mewaspadai potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai empat meter ini.
"Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada dan hati-hati," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Senin (6/3/2023) malam.
EKo menyebut pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
"Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Laut Arafuru," ujarnya.
Hal ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan utara Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, di perairan Enggano-barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra.
Kemudian di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-P Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa-Sumba, perairan selatan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, perairan timur Pulau Lingga-Pulau Bintan serta perairan utara Pulau Bangka-Belitung.
Hal yang sama juga berpotensi terjadi di Laut Flores, Laut Banda, perairan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Sula. Kemudian di perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua, perairan Fakfak-Kaimana dan perairan Amamapere-Agats serta perairan Kepulauan Kai-Aru.
Sementara gelombang di kisaran lebih tinggi hingga 4 meter berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna serta Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
Menurutnya perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter).