BNPB Ungkap 40 Jenazah Gedung Ambruk Ponpes Al Khoziny Teridentifikasi
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, 40 jenazah korban robohnya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, sudah terindifikasi. Dengan data tersebut, tersisa 21 jenazah yang belum teridentifikasi.
"Hari ini Rabu (8/10), sebanyak 40 nama dari 61 jenazah korban runtuhnya gedung musala empat lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah berhasil diidentifikasi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).
Dia menjelaskan, jumlah itu termasuk dua dari tujuh bagian tubuh yang ditemukan tim SAR gabungan dari balik puing reruntuhan. Setelah teridentifikasi lanjut Muhari, diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman.
"Selanjutnya, 40 jenazah yang telah dikenali itu diserahkan kepada keluarga dan dibawa ke kampung halaman untuk dikebumikan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Laboratorium Pusdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, mengungkapkan pihaknya telah menerima 153 sampel DNA, terdiri dari 88 sampel keluarga dan 65 sampel milik korban.
“Total sampel DNA yang kami terima ada 153. Dari hasil pemeriksaan, sudah 22 korban yang cocok dengan keluarganya,” kata Sumy.
Sumy menjelaskan, sampel yang diperiksa bukan hanya dari jenazah utuh, tetapi juga dari potongan tubuh yang ditemukan di lokasi reruntuhan. Ia berharap seluruh proses identifikasi bisa rampung dalam tiga hari ke depan. "Kami targetkan tiga hari lagi semua hasil bisa keluar. Mudah-mudahan tidak ada lagi kiriman dari TKP (tempat kejadian perkara),” ujarnya.