BPNB: 4 Warga Meninggal Bukan karena Tertimpa Bangunan saat Gempa Banten
JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 6,9 di Banten membuat sedikitnya 1.050 warga di wilayah terdampak mengungsi ke tempat aman. Puluhan rumah rusak parah.
Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BPNB Agus Wibowo mengatakan, ada empat korban meninggal dunia, dua di Kabupaten Lebak, Banten dan sisanya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kesemuanya meninggal bukan karena tertimpa bangunan yang ambruk karena gempa.
"Di Lebak atas nama Rusinah 48 tahun. Beliau meninggal karena serangan jantung dan Salman 95 tahun meninggal karena kelelahan. Di Sukabumi ada dua juga, atas nama Ajay 58 tahun, dan Riyani 35 tahun," katanya saat jumpa pers di kantornya, Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (3/8/2019).
Gempa tersebut juga mengakibatkan sejumlah rumah milik warga rusak, mulai dari rusak ringan hingga berat. Agus menyebut ada ratusan rumah yang terdampak.
"Kerusakan rumah 223 unit. Itu 13 rumah rusak berat, 32 rusak sedang, dan 178 rusak ringan. Kerusakan bangunan ini ada yang di Provinsi Jawa Barat dan Banten," ujar Agus.
BNPB juga mencatat terdapat empat fasilitas peribadatan, satu kantor, dan dua fasilitas pendidikan rusak ringan akibat gempa.
Gempa bumi magnitudo 6,9 mengguncang Banten pada Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 7,32 LS dan 104,75 BT atau berlokasi di laut pada jarak 164 km arah barat daya Pandeglang, pada kedalaman 48 km. BMKG mengakhiri peringatan dini potensi tsunami pada pukul 21.41 WIB.
BNPB menyatakan, kondisi termutakhir di wilayah-wilayah terdampak gempa situasi berangsur normal. Pengungsi telah kembali ke rumah masing–masing.
Editor: Djibril Muhammad