JAKARTA, iNews.id - Jenis buku fiksi dan buku non-fiksi tentu tidak asing lagi bagi penikmatnya. Buku fiksi cocok untuk kamu yang gemar membaca novel, cerpen, komik, dan jenis buku fiksi lainnya.
Namun, tahukah kamu apa perbedaan buku fiksi dan buku non-fiksi? Simak artikel ini untuk mengetahui informasi lebih lengkap dari ciri-ciri hingga contohnya.
Baca Juga
Penasihat Senior PM Ungkap Jepang Perlu Kembangkan Senjata Nuklir Sendiri
Apa yang Dimaksud dengan Buku Fiksi?
Buku fiksi adalah buku yang menyajikan dengan teks cerita fiksi. Jika diartikan, buku fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan dan didasari dengan imajinasi pengarangnya atau bukan didasari kejadian nyata. Teks cerita fiksi hanya berdasarkan angan-angan fantasi pengarang.
Buku fiksi memiliki ciri-cirinya yang dapat membedakkan dengan buku jenis yang lainnya, di antaranya:
Baca Juga
Pengertian Mite, Contoh dan Ciri-cirinya Lengkap
- Bersifat rekaan atau imajinasi.
- Menggunakan penulisan bahasa yang konotatif atau tidak kejadian sebenarnya.
- Tidak mempunyai sistematika yang baku.
- Memiliki pesan moral atau amanat yang disampaikan kepada pembaca.
- Ketika membaca buku fiksi, pembaca menjadi merasakan yang sedang diceritakan atau perasaannya seperti nyata.
Kaidah Kebahasaan Buku Fiksi
Kaidah buku fiksi ada tiga, yaitu:
Baca Juga
Novel: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Struktur dan Jenisnya Lengkap
- Menggunakan perumpamaan yang sering digunakan dalam membandingkan sebuah benda atau sering disebut dengan metafora.
- Menggunakan kata ganti tertentu dan gaya bahasa yang digunakan memiliki pertalian yang kuat atau sering disebut dengan metonimia.
- Menggunakan persamaan atau simile yang digunakan untuk pendamping yang menyatakan suatu hal lainnya.
Contoh Buku Fiksi
Jenis buku fiksi ada bermacam-macam jenisnya, sebagai berikut
- Cerpen
Cerpen merupakan sebuah cerita yang tidak benar-benar terjadi di dunia nyata. Biasanya, cerita ini disajikan secara singkat dan pendek. - Novel
Novel merupakan sebuah cerita fiksi yang disajikan dengan panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya. Cerita ini mengedepankan watak setiap tokoh. - Dongeng
Dongeng adalah suatu kisah yang fiktif dan bisa juga diambil dari kisah nyata atau sejarah kuno yang dibentuk dari unsur tertentu. - Drama
Drama merupakan karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan. - Puisi
Puisi merupakan suatu karya sastra yang isinya berupa ungkapan hati penulis dan di dalamnya terdapat irama, lirik, rima, dan ritme pada setiap barisnya. Puisi dikemas dalam bahasa yang imajinatif dan disusun dengan kata yang padat serta penuh makna karena karya puisi mengandung nilai estetika tersendiri.
- Hikayat
Hikayat adalah karya sastra lama berbentuk prosa yang berisi tentang kisah kehidupan keluarga istana atau kaum bangsawan, orang-orang ternama, orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan, dan mukjizat tokoh utama. - Mitos
Mitos adalah cerita suatu bangsa yang berisikan tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu. Kisah ini juga mengandung penafsiran tentang asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri yang mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. - Fabel
Fabel merupakan salah satu di antara bentuk cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Hanya saja, hewan berperilaku menyerupai manusia. - Komik
Komik adalah suatu gambar seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak dan alur cerita dibuat saling berhubungan. - Cerita rakyat
Cerita rakyat adalah kisah fiktif yang dituturkan secara turun temurun dan tidak memiliki pengarang yang jelas.
Buku Non-Fiksi
Kebalikan dengan buku fiksi, buku non-fiksi ini dibuat berdasarkan fakta atau data-data yang otentik. Dengan kata lain, buku non-fiksi ini menyajikan cerita yang benar terjadi dan bukan imajinasi pengarang.
Contoh buku non-fiksi, yakni buku-buku pelajaran atau buku penunjang pelajaran, artikel ilmiah, biografi, dan buku ensiklopedia pengetahuan.
Ciri-ciri Buku Non-Fiksi
Terdapat empat ciri-ciri buku non-fiksi, di antaranya:
- Ditulis dengan tidak menggunakan gaya bahasa.
- Menggunakan penulisan bahasa yang denotatif dengan makna sebenarnya.
- Berbentuk karangan ilmiah.
- Ditulis berdasarkan pengamatan atau penelitian.
Kaidah Kebahasaan Buku Non-Fiksi
Kaidah kebahasaan buku non-fiksi ada tiga, yaitu:
- Menggunakan kata baku yang memberikan kesan resmi atau formal.
- Cerita yang ditulis memberikan kesan yang santai tiap cerita demi cerita yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
- Dalam penulisannya menggunakan kata asing dan kata yang belum termasuk kata serapan.
Itulah penjelasan buku fiksi dan buku non-fiksi yang tentu sangat berbeda. Semoga bisa dimengerti. Selamat belajar.
Editor: Puti Aini Yasmin