Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cak Imin soal Usulan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional: Kita Bangga dan Bersyukur
Advertisement . Scroll to see content

Cak Imin Minta Kader PKB Hati-Hati Bicara Jatah dan Kinerja Menteri

Minggu, 21 Juli 2019 - 15:13:00 WIB
Cak Imin Minta Kader PKB Hati-Hati Bicara Jatah dan Kinerja Menteri
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. (Foto: iNews.id/Abdul Rochim)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta kader partainya hati-hati dalam memberikan komentar kepada media. Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, pernyataan yang disampaikan kader PKB bisa berbeda tafsir dengan apa yang muncul di media.

Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah pernyataan mengenai jatah menteri di kabinet Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin periode mendatang.

"Kepada semua #SahabatPKB harap hati-hati dalam wawancara dengan media, karena bisa keluar berita di luar yang kita maksud. Stop bicara jatah menteri, komentar terhadap kinerja menteri dsb, karena bisa menjadi kesalahpahaman," kicau Cak Imin dalam akun Twitter-nya @cakimiNOW, dikutip, Minggu (21/7/2019).

Ini bukan pertama kali wakil ketua MPR ini memberikan peringatan kepada kadernya, terutama elite PKB agar berhati-hati memberikan pernyataan kepada media, menyusul ramainya berita tentang jatah menteri. Belum lama ini, Cak Imin juga mengeluarkan kicauan senada.

"Aku gak mau lagi dicuplik jadi berita minta jatah2an menteri bro. Aku kan juga gak bersedia jadi menteri. Kepada pengurus PKB juga jangan ngomong lagi jatah2an menteri ya! Aku dimarahi istriku nih.. gara2 jatah 10, 11, 12 dst. Padahal 9, husy... Bercanda meluku ah.," kicaunya, Sabtu, 6 Juli 2019.

Pernyataan terbaru yang dikeluarkan Cak Imin hanya berselang sehari menyusul pernyataan Dewan Syuro DPP PKB KH Maman Imanulhaq pada Sabtu (20/7/2019). Pernyataan Maman menjadi kontroversi karena mengomentari kinerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dengan pernyataan parkiran Kementerian Agama (Kemenag) saja jelek apalagi menterinya.

Sebelumnya, Maman memberikan klarifikasi atas subtansi kritiknya kepada Menag Lukman. Menurut dia, kemunculan pemberitaan di beberapa media daring, yang salah satunya menyebut "parkiran Kemenag jelek, apalagi menterinya," sejatinya ingin menyampaikan satu pesan.

Pesan itu adalah, sekalipun seorang menteri memiliki integritas, dedikasi, dan sikap kenegarawanan seperti Menag Lukman, jika sistem birokrasinya tidak berjalan, niscaya reformasinya akan gagal. "Intinya sehebat apapun menterinya kalau sistem reformasi birokrasi tidak dibangun, itu akan gagal seperti kasus Menteri Lukman di Kementerian Agama," kata Maman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/7/2019).

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut