Capres dan Cawapres Diingatkan Waspadai Penumpang Gelap
JAKARTA, iNews.id - Dinamika politik di daerah maupun nasional seperti Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 selalui dimanfaatkan pihak ketiga atau penumpang gelap. Belakangan ini, misalnya masuk melalui isu Partai Komunisme Indonesia (PKI).
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, penumpang gelap dalam Pilpres 2019 bisa berbentuk sosok, bisa juga dalam bentuk isu atau agenda tertentu. Bahkan, bisa kolaborasi antara keduanya, yaitu orang atau kelompok dan isu sekaligus yang menjadi penumpang gelap.
Maka itu, dia menyarankan agar kedua pasangan capres dan cawapres saling membela satu sama lain ketika pesaingnya diserang isu hoaks atau kabar bohong dan ujaran kebencian.
Menurutnya, isu itu bisa dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menyerang kelompok lainnya.
"Saya mau katakan, tidak hanya pilpres, dalam dinamika politik penumpang gelap itu adalah sesuatu yang tak tertolak dan tak ternafikkan,” ujar Emrus dalam acara diskusi publik bertajuk, Waspada Penumpang Gelap Pilpres 2019 di Jakarta Pusat, Senin (24/09/2018).
Pada kesempatan yang sama pengamat intelijen, Nuruddin Lazuardi menuturkan, keberadaan penumpang gelap sudah tertulis dalam sejarah intelijen dan sejarah kenegaraan di belahan dunia mana pun. “Penumpang gelap ini selalu menumpangi event besar di berbagai negara,” tutur Nuruddin.
Editor: Kurnia Illahi