Cerita Fantasi Pendek, Lengkap dengan Contoh dan Penjelasannya
Ada seorang anak perempuan yang sangat manja. Ia suka membeli barang-barang mewah padahal ibunya hanyalah seorang penjual kayu bakar. Meski begitu, jika ia tidak dituruti kemauannya, ia akan marah. Ia akan mulai merajuk dan menangis hingga ibunya menuruti segala permintaannya.
Ia selalu meminta dibelikan ini itu tanpa memikirkan apakah ibunya memiliki uang atau tidak. Ibunya selalu berusaha sabar, meskipun untuk mengumpulkan uang saja, ia harus berjalan sangat jauh dari hutan ke kota untuk menjual kayu bakarnya.
Suatu ketika, anak perempuan tersebut meminta ibunya menemani membeli baju baru di kota. Ia membeli baju sangat banyak dan meminta ibunya untuk membawakan semua barang belanjaannya. Ia memperlakukan ibunya seperti layaknya seorang pembantu.
Saat sedang perjalanan pulang, ada seseorang yang memanggil gadis itu. "Hai, gadis cantik, sungguh cantik parasmu. Sedang bersama ibumu kah dirimu?" tanya pemuda tersebut.
Gadis tersebut merasa malu untuk mengakui ibunya yang berpakaian lusuh. Gadis itu berkata, "Bukan, dia adalah pembantuku".
Mendengar pernyataan tersebut, ibunya sangat kecewa dan sedih. Tanpa terasa sang ibu berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku sangat kecewa. Aku marah mempunyai anak yang hatinya keras bagaikan batu. Lebih baik jadikan dia batu saja".
Ibunya berkata demikian sembari meninggalkan anaknya sendirian. Ibu itu berlari pulang dengan hati yang sangat kecewa.
Tiba-tiba langit menggelegar dan gadis itu berubah menjadi batu. Batu tersebut menangis dan mengeluarkan air mata, "Huhuhuh, Ibu maafkan aku", begitu tangisnya. Tangisnya membesar dan membuatnya menjadi danau dengan patung anak perempuan di sampingnya. Ia dikutuk menjadi batu menangis selamanya.
Cerita asal Sumatera Barat ini menjadi contoh cerita fantasi sejarah. Dikisahkan, seorang anak bernama Malin Kundang merantau dan kembali ke kampung halamannya. Ia kembali sukses dan berpakaian bagus.
Namun, ia menjadi anak durhaka sebab tidak mengakui sang Ibu dan mengusirnya. Ibunya pun berdoa agar Malin Kundang dikutuk menjadi sebuah batu karang. Hingga kini, batu tersebut masih ada di sebuah pantai.
Ely anak yang sangat baik dan pintar. Suatu ketika, peristiwa terjadi pada malam yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely.
Ely mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita cantik bagaikan peri, dan ternyata itu memanglah peri yang dikirim oleh Tuhan untuk Ely.
Peri memegang tangan Ely dengan lembut dan erat.
Tetapi, dalam sekejap Ely dan peri itu hilang dan pergi ke dunia yang berbeda.
Ternyata Ely dan peri berpindah ke dunia manisan. Ely terkaget-kaget, di sana dipenuhi dengan berbagai macam manisan, mulai dari cokelat, permen, buah buahan, danau susu, dan masih banyak lagi.
Ely sudah lelah karena terlalu banyak makan permen dan cokelat, ia pun akhirnya terlelap tidur. Saat ia bangun, Ely sudah berada di rumah.
Editor: Johnny Johan Sompotan