Cerita Hasan Tata Abas, Pria Asli Pandeglang Jadi Asisten Imam Masjid Nabawi
JAKARTA, iNews.id - Hasan Tata Abas, seorang pria asal Banten, menjadi asisten seorang Imam di Masjid Nabawi di Kota Suci Madinah. Meskipun jarang dikenal publik, Hasan mengabdikan dirinya di masjid tersebut dan membantu Syekh Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, salah satu dari tujuh Imam Masjid Nabawi.
Tugas Hasan sebagai asisten meliputi persiapan ruangan, penyediaan makanan dan minuman, serta menemani Sang Imam dalam melayani tamu.
Ia juga sering menyajikan qohwah atau teh campuran rempah-rempah, minuman khas Arab Saudi, kepada tamu dan Syekh.
"Kalau Syekh lagi menyusun kitab-kitab, saya yang menyiapkan minumnya. Kalau ada tamu saya yang bawakan oleh-oleh untuk tamu beliau ke mobil, saya yang mikul," katanya, Rabu (7/6/2023).
Sebagai asisten, Hasan bekerja dari Subuh hingga Isya. Ia memulai hari di Maarots Kadimiyah Masjid Nabawi dan pindah ke Masjid Nabawi menjelang sore setelah Ashar.
Hasan telah mengabdi sejak 2004 setelah menyelesaikan pendidikannya di pondok pesantren di Padeglang, Banten.
"Awalnya karena ekonomi. Saat itu, baru punya anak satu, saya memutuskan untuk ikut beasiswa gratis di Universitas Islam Madinah (UIM). Dengan izin Allah saya bisa lulus," ujarnya.
Hasan melamar pekerjaan di Arab Saudi melalui sponsor bin Laden Group untuk ditempatkan di Masjid Nabawi. Setelah menjalani seleksi dan wawancara bersama peserta dari berbagai negara, Hasan terpilih sebagai asisten Imam Masjid Nabawi.
Ia merasa bangga dengan tugasnya karena dapat dekat dengan ulama besar dan melaksanakan salat di Masjid Nabawi yang memiliki pahala berlipat.
Selama menjadi asisten, Hasan sering bertemu dan melayani ulama besar, termasuk Imam Masjidil Haram. Ia juga mengalami kejadian-kejadian yang sulit diterima secara nalar, seperti saat menerima tamu yang berpakaian lusuh namun memiliki aroma harum.
Meskipun Hasan tidak mengetahui apakah tamu tersebut malaikat atau manusia biasa, Syekh mengatakan bahwa tamu tersebut adalah kekasih Allah.