Cerita Jemaah Haji Terlambat Terbang ke Makkah gegara Pesawat Garuda Delay 17 Jam
JEDDAH, iNews.id - Pesawat Garuda Indonesia yang membawa calon jemaah haji Indonesia Embarkasi Solo tertunda karena mesin rusak pada Kamis (23/4/2024). Jemaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) ini harus berangkat Jumat (24/5) pukul 16.00 WIB.
Salah satu jemaah haji Wasidi mengapreasi Kementerian Agama yang cepat tanggap terhadap keterlambatan penerbangan haji. Dia menilai pelayanan Garuda Indonesia masih belum baik.
“Kita kena delay belasan jam, saat itu kami masih di Asrama Haji Donohudan. Ketika sore mau diberangkatkan ke Makkah ternyata tidak jadi,” ujar Wasidi di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (25/4/2024).
Setelah menunggu belasan jam, akhirnya Wasidi beserta ratusan jemaah haji lainnya bisa berangkat. Pesawat sempat transit di Medan, Sumatera Utara untuk mengisi bahan bakar.
“Kita resah dan penasaran, lalu kami mendapat informasi akan diberangkat jam 4 sore hari Jumat dan sempat transit satu jam di medan karena pesawat isi bahan bakar,” ungkapnya.
Pihak Garuda Indonesia kata dia, akan memberikan kompensasi akibat keterlambatan penerbangan tersebut. Namun dia belum mengetahui bentuk kompensasi yang dijanjikan maskapai pelat merah tersebut.
“Kita dilepas saat akan terbang oleh Staf Khusus Menag, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, dan yang lainnya. Setelah sampai, kita ke hotel dan langsung menjalankan umrah wajib,” pungkasnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo meminta Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi menyeluruh terhadap potensi persoalan yang muncul dalam proses penerbangan jemaah haji Indonesia.
Dia menilai, pihak Garuda Indonesia masih sebatas menerapkan solusi instan dan parsial dalam menyelesaikan masalah keterlambatan penerbangan.
“Keterlambatan penerbangan jelas akan berdampak pada layanan kepada jemaah. Dan, Kementerian Agama juga yang mendapat protes dari jemaah. Jadi masalah keterlambatan ini perlu segera diselesaikan secara permanen,” katanya.
Editor: Faieq Hidayat