Cerita Jovan Catar Akpol Digembleng Abangnya yang Dinas di Kopassus: Keras Luar Biasa
Jovan mengaku sempat mendaftar sebagai Bintara Polri usai lulus mondok dari Ummul Quro Bogor, namun gagal. Kegagalan juga menimpa saat mendaftar Bintara TNI.
Menurutnya, dirinya gagal saat tes kesehatan. Kendati demikian, Jovan tak patah arang. Dia menjalani serangkaian operasi dan menjaga kebugaran, termasuk mengikuti bimbingan belajar, hingga berhasil lolos calon taruna Akpol tingkat Polda Metro Jaya.
Dia juga ditempa begitu keras oleh abangnya yang berdinas di Kopassus itu.
“Abang saya melatih keras-keras untuk saya, karena kakak sayang pada adiknya, bukan karena adik kandung sendiri jadi santai-santai, malah keras luar biasa abang saya (melatih saya),” ujar alumni SD Cokroaminoto dan SMP Barunawati 2 Tanjung Priok itu.
Semasa menuntut ilmu di Pondok Ummul Quro, Jovan terbiasa berbahasa Arab dan Spanyol saat berinteraksi sehari-hari. Di sana dia juga diajarkan adab, ilmu dan hafalan.
“Ustaz dan kiai saya berpesan, adab di atas ilmu, kami diajarkan sopan santun kepada guru, orang lain, tentu orang tua. Sehingga kami tahu harus menghormati yang tua dan menyayangi yang muda. Alhamdulillah berkat doa restu orang tua, ustaz, kiai, guru-guru saya di SD, SMP, orang-orang yang saya temui, saya bisa berdiri di sini di seleksi tingkat pusat Akpol. Saya berdiri di sini karena doa-doa mereka. Semoga rezeki saya di Taruna Akpol 2024,” tandasnya.
Editor: Rizky Agustian