Cerita Marianus Sae Cuekin Petinggi PDIP, SMS pun Tak Dibalas
JAKARTA, iNews.id – Bupati Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), Marianus Sae telah dijebloskan ke jeruji besi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Calon gubernur NTT itu sebelumnya tertangkap tangan di Surabaya dan selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan suap Rp4,1 miliar.
Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) mendukung penuh langkah KPK untuk menangani kasus ini. PDIP yang merupakan partai politik pengusung Marianus dalam Pilgub NTT 2018 menegaskan bahwa tindakan Marianus tidak hanya mencoreng wibawa partai, tetapi juga menentang prinsip-prinsip antikorupsi yang mestinya dijalankan oleh kepala daerah.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menuturkan, PDIP menghormati setiap penegakan hukum yang dilakukan KPK. Siapapun yang terbukti terlibat, kata dia, pantas untuk ditindak. Andreas mengaku mendapatkan informasi penangkapan Marianus saat tiba di Jakarta sepulangnya dari konsolidasi partai di NTT. Konsolidasi partai itu ternyata menyisakan kisah tersendiri bagi PDIP.
Marianus Sae dibawa menuju rutan. (Foto: Antara)
Marianus ternyata tak peduli dengan kegiatan yang dilakukan DPP PDIP. Sangat ironis ketika Hasto dan para petinggi partai selama tiga hari keliling NTT ternyata tak ditemui Marianus.
”Tidak sehari pun kami bertemu dengan Marianus. Kami hanya bertemu dengan cawagub Emilia (Emi) Nomleni yang menemani hingga ke Maumere dan Kupang,” katanya kepada iNews.id, Senin (12/2/2018). Tak hanya cuek dengan konsolidasi partai itu, Marianus bahkan tak memedulikan komunikasi yang coba dibangun para pengurus DPP.