Cerita Pekerja Migran Indonesia di Riyadh, Dongkrak Ekonomi Keluarga hingga Dapat Jodoh
Tak hanya itu, Yara juga menemukan jodohnya di Kota Riyadh. Dia menikah dengan Agus, warga Palabuhanratu, Sukabumi.
"Alhamdulillah, dapat jodoh di sini orang Sukabumi. Suami saya ini sopir," ucapnya.
Hal senada diungkapkan Mutiah Sahlan Basir. Dia sudah 20 tahun bekerja sebagai ART dan merasa nyaman berada di Kota Riyadh.
"Awalnya di Saudi tidak betah. Terus pulang ke Indonesia. Setelah itu, kerja lagi ke Arab Saudi kali ini di Riyadh. Suasananya enak, aman, nyaman. Awal tiga bulan tidak bisa bahasa Arab. Belajar bahasa Arab dari sopir kebetulan orang Indonesia," katanya.
Pekerja migran Indonesia lainnya Hendra menuturkan, sangat kerasan bekerja dan tinggal di Kota Riyadh.
"Saya sudah 20 tahun kerja di Riyadh. Awalnya kerja di perumahan 3 tahun terus pindah di sekolahan 6 tahun. Skrng di sekolahan lagi sudah 10 tahun. Orang Saudi baik-baik. Makanannya juga enak," katanya.
Editor: Rizky Agustian