Cerita SBY Jadi Aktivis di Akmil saat Jabat Komandan Korps Taruna
JAKARTA, iNews.id - Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut dirinya pernah menjadi aktivis di lingkungan Akademi Militer (Akmil). Aktivis yang dimaksud yaitu menjadi Komandan Divisi Korps Taruna.
Hal itu diceritakan SBY saat memberi sambutan dalam peluncuran biografi Dipo Alam yang berjudul "Dalam Pusaran Adab Dipimpin dan Memimpin" di Menara Mega, Jakarta, Senin (31/1/2022).
"Sebenarnya saya juga aktivis, tapi karena masuk akademi militer, jabatannya adalah Komandan Divisi Korps Taruna, memimpin semua taruna. Bedanya kalau mahasiswa kepada atasan bisa mengkritik, kalau taruna akademi kepada atasan saran. Begitu. Tapi kalau saya tidak masuk akademi militer, mungkin sama menjadi aktivis di kampus," katanya.
SBY menilai aktivis menjadi elemen penting dalam dunia politik terutama di negara yang menjunjung tinggi demokrasi seperti Indonesia. Dia pun menyebut sosok Dipo Alam dan Hariman Siregar sebegai sosok aktivis yang berpengaruh di kampusnya.
"Aktivis itu menurut pandangan saya elemen yang sangat penting dalam dunia politik, dalam kehidupan demokrasi. Ini banyak teman-teman yang dulu jadi pemimpin dewan mahasiswa, Hariman Siregar, Dipo Alam, dan ada yang lain," ucapnya.
SBY mengungkapkan, selama sepuluh tahun dia memimpin negara ini, dirinya kerap mendapatkan kritik, ketidaksetujuan dari aktivis, civil society, dan elemen masyarakat lainnya. Namun, dia meyakini semuan itu dilakukan untuk memastikan kekuasaan yang dia miliki dahulu dipergunakan secara benar.
"Larena dunia politik dunia aktivis, dunia civil society itu sebetulnya the origin of power, bagi penguasa datangnya kekuasaan itu harus benar, harus lurus," katanya.