Cerita WNI soal Proses Haru dan Tegang Evakuasi dari Konflik Militer di Sudan

JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 385 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Sudan. Salah satu WNI Sopiawati (38) menuturkan proses evakuasi berlangsung tegang karena mekakan waktu empat hari hingga tiba ke tanah air.

Sopiawati menjadi salah satu WNI yang beruntung, sebab saat proses evakuasi diantar ke kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) oleh majikannya. Ia mengaku majikannya mengantar pada Senin (24/04/2023) pukul 21.00 waktu setempat.

Baca Juga

Israel Melanggar Gencatan Senjata sebanyak 500 Kali dalam 44 Hari

"Waktu dia (majikan) nganter saya itu malam jam 21.00 nganterin saya tanggal 24," ucap Sopiawati, Jumat (28/04/2023).

Lanjutnya Sopiawati, ia harus bemalam terlebih dahulu di kantor KBRI karena besok akan melanjutkan perjalanan menuju Jeddah Arab Saudi. Dirinya sempat berpamitan kepada majikannya, yang membuat bosnya itu meneteskan air mata.

Baca Juga

385 WNI Dievakuasi dari Sudan Tiba di Asrama Haji Pondok Gede

"Nginap di KBRI semalam. Waktu majikan anter saya, majikan saya nangis kan sebenernya dia itu ga mau saya pulang dalam keadaan begini tapi mau gimana lagi ya pak," katanya.

Pada Selasa (24/4/2023) pukul 11.00 waktu setempat ia bersama WNI lain berangkat menggunakan bus menuju Port Sudan Airport. Dari situ mereka semua kembali terbang menggunakan pesawat milik TNI menuju Jeddah Arab Saudi.

Baca Juga

390 WNI yang Dievakuasi dari Sudan Tiba di Bandara Soetta, Disambut Menlu dan Panglima TNI

"Paginya jam 11 baru kita menuju Port Sudan terus tiba-tiba nyampe Port Sudan kita naik ke pesawat TNI gitu ke Jeddah," ucapnya.

Setibanya di Jeddah Arab Saudi mereka semua kembali bermalam di sana. Hingga akhirnya terbang menggunakan pesawat milik Garuda Indonesia menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta. 

"Nginep di jedah satu malam, terus dari jeddah langsung kesini," katanya.

Sebanyak 385 WNI itu tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta pada Jum'at (28/04/2023) sekitap pukul 06.00 WIB. Dan langsung menuju Gedung C Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur untuk beristirahat.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq