Christine Hakim Menangis saat Bertemu WNI di Washington DC, Kenapa?
JAKARTA, iNews.id – Aktris senior Christine Hakim tak kuasa menahan air mata. Di hadapan ratusan warga negara Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat, Christine yang hadir bersama Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin itu menangis kala mengisahkan pengalamannya tentang Pilpres 2019.
Christine memulai sesinya dengan sepenggal cerita pengalaman pribadi saat menghadiri debat capres-cawapres yang dilaksanakan KPU, Kamis (17/1/2019). Menjelang magrib, Christine pergi sendiri ke musala di Hotel Bidakara.
Ketika itu di dalam musala terdapat tiga anggota Polwan. Kemudian, ada beberapa perempuan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uni. Ketika dirinya masuk, semua menyapa ramah dan mengajak berfoto.
Tak lama azan berkumandang, Christine Hakim menawarkan sekantung kurma yang dibawanya kepada jamaah lain untuk berbuka puasa. Semua sedang lahap menyantap kurma ketika tiba-tiba salah seorang menyeletuk, ‘Haram gak ya makanan dari paslon 01?.”
Mendengar cerita itu, sontak seluruh hadirin terkejut. Christine mengaku dirinya bersyukur mendapatkan pengalaman demikian langsung dan bukan dari orang lain.
“Saya sudah mengikhlaskan apa yang terjadi saat itu. Namun, hal inilah yang membuat saya merasakan sendiri bagaimana bahayanya perpecahan yang menghantui negara kita. Jangankan sebangsa Tanah Air dan umat beragama, dalam keluarga saja bisa tidak rukun karena pilpres,” tutur Christine sambil mengusap air mata, Senin (11/2/2019) waktu setempat atau Selasa (12/2/2019).
‘Jangan di balik-balik, Ibu. Yang haram dijadikan halal, dan yang halal dijadikan haram. Yang wajib mau dijadikan sunnah, yang sunnah dijadikan wajib,” ujarnya mengulang apa yang dia ucapkan kepada perempuan yang melontarkan ujaran tadi.
Menanggapi kisah ini, salah seorang WNI bertanya di mana posisi dukungan perempuan Indonesia dalam pemilu saat ini? Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Lathifa Al Anshori mengatakan, pada Januari 2019 ini, persentase pemilih perempuan yang memilih Jokowi-Ma’ruf mencapai 57 persen atau naik dari 49,1 persen di November 2018 berdasarkan survey LSI Denny JA.
”Jadi meskipun ada yang teriak emak-emak di sana, buktinya lebih banyak perempuan Indonesia yang memilih Pak Jokowi karena visi dan misinya untuk pemberdayaan perempuan jelas,” kata Lathifa.
Rombongan TKN datang ke Wahington DC dipimpin mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Dalam kesempatan ini Lutfi mengatakan, kesuksesan Jokowi memperbaiki sistem di Indonesia sudah dimulai dari saat masih menjabat sebagai wali kota Solo. Saat itu dirinya menjabat sebagai Kepala BPKM.
Menurut Luthfi, program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang digagas Jokowi di Solo telah menginspirasinya untuk mereformasi sistem pelayanan investasi di BKPM pada zamannya.
Pertemuan antara TKN dan WNI yang berlangsung di dalam gedung ini mengumpulkan orang Indonesia dari tiga negara bagian sekitar Washington DC, Virginia, dan Maryland.
Mereka tidak hanya antusias ingin memberikan suaranya untuk Jokowi-Ma’ruf, namun juga untuk memenangkan partai-partai Koalisi Indonesia Kerja pendukung pasangan calon nomor urut 01.
Editor: Zen Teguh