Connie Khawatir Rakyat Marah karena Pemimpin yang Tidak Bisa Dipercaya
JAKARTA, iNews.id - Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengaku khawatir dengan risiko potensial dalam negeri dan luar negeri saat ini. Dia menilai kemungkinan aparat tidak netral saat pemilu itu ada.
"Pertama involvement aparat. Kemungkinan tidak netral itu tetap ada. Kemungkinan bapaknya menggunakan aparat untuk kepentingan anaknya tetap ada," kata Connie dalam diskusi bertajuk Nasib Demokrasi Indonesia ke Depan, yang digelar Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Rumah Cemara 19, Jakarta, Senin (30/10/2023)
Connie mengingatkan sejarah yang terjadi pada tahun 1998-1999. Pada saar itu tidak ada kekuatan intelijen dan aparat serta militer apapun yang bisa mengerem kekuatan kemarahan masyarakat.
"Saya marah kepada Jokowi, dia tidak jalankan fatsun politik. Ini ada etika yang dilanggar," kata Connie.
Dia mengaku sudah tidak percaya dengan omongan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertama Jokowi, pernah bilang tidak akan cawe-cawe tapi akhirnya malah cawe cawe. Bahkan hingga membuat Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan yang aneh meloloskan putra Jokowi ikut kontestasi jadi cawapres.
"Bahkan hakim MK Arief Hidayat mengusulkan bubarkan saja MK. Itu artinya ada yang salah dengan MK saat ini," kata dia.
Connie juga menyinggung soal pentingnya sikap tahu diri dan tahu malu serta soal kepantasan. Dia mengaku saat ini khawatir dengan lahirnya cawapres tidak punya kapabilitas.
"Saya tidak marah saat Gibran jadi wali kota, tapi kali ini saya marah kepada Jokowi melakukan hal hingga kondisi negara seperti saat ini," kata dia.
Dia mengaku angkat topi dan hormat sama Prabowo. Namun, dirinya merasa ada yang aneh dengan omongan Gibran yang mengatakan: "Pak Prabowo Jangan khawatir, saya ada di sini".
Menurut Connie, dilihat dari omongan Gibran tersebut membuktikan ada yang salah dengan kondisi saat ini.
"Saya sebagai dosen merasa miris seorang anak bicara seperti itu ke orang tua. Rasanya kok tak pantas," kata dia.
Connie mengaku khawatir dengan kondisi politik di Tanah Air seperti saat ini bisa menimbulkan risiko Indonesia dimasuki oleh kepentingan asing. Potensi itu harus diwaspadai.
"Saat ini yang saya khawatirkan dari soal Gibran adalah takutnya kemarahan masyarakat yang memuncak. Kemarahan masyarakat kapan meledaknya waktunya saya tidak tahu. Tapi itu terjadi dimulai dari drama Korea soal MK. Saat ini memang diperlukan revolusi moral leadership," katanya.
Sebagai pengamat militer, Connie mengatakan tidak ingin Prabowo melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.