Contoh Cerita Fantasi, Jenis, Struktur, dan Unsurnya Lengkap

JAKARTA, iNews.id - Cerita fantasi menjadi salah satu materi yang dipelajari dalam bahasa Indonesia. Agar semakin paham, berikut contoh cerita fantasi hingga unsurnya.

Apa Itu Cerita Fantasi dan Contohnya?

Dikutip dari buku 'Pasti Bahasa Indonesia' terbitan Penerbit Duta, cerita fantasi adalah cerita hasil khayalan atau fantasi pengarang saja karena tidak terjadi di dunia nyata. Biasanya, cerita fantasi adalah hal yang mustahil dan tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata.

Baca Juga

Mengapa Kebakaran Terbaru di Hong Kong Begitu Mematikan?

Jenis Cerita Fantasi

Terdapat dua jenis cerita fantasi, yakni fantasi total (keseluruhan) dan cerita fantasi sebagian (irisan)

1. Cerita fantasi total berisi cerita yang keseluruhan hasil khayalan pengarang terhadap objek tertentu. Pada cerita fantasi jenis ini, semua yang terdapat pada cerita tidak terjadi atau tidak ada di dalam dunia nyata.
Contoh cerita fantasi total adalah novel Harry Potter yang menyangkut nama, objek, tempat, semuanya merupakan hasil rekaan pengarang.

Baca Juga

13 Alat Musik Tradisional dan Asalnya, Lengkap dengan Cara Memainkannya

2. Cerita fantasi sebagian adalah hasil cerita khayalan pengarang, tetapi masih menggunakan nama-nama yang ada di dalam dunia nyata. Misalnya adalah Anak Rembulan karya Djokolelono.

Struktur Cerita Fantasi

Melansir buku 'Super Complete SMP' terbitan Sahabat Pelajar cerdas, berikut penjelasan struktur cerita fantasi

Baca Juga

21 Contoh Alat Musik Ritmis, Pengertian dan Cara Memainkannya

• 1. Orientasi (pengenalan): pengenalan tokoh, watak tokoh, latar dan konflik
• 2. Komplikasi (konflik/permasalahan): awal mula munculnya permasalahan
• 3. Resolusi (bagian akhir): bagian akhir dari teks cerita fantasi.

Unsur Cerita Fantasi

• 1. Tema: gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra
• 2. Tokoh: pelaku yang ada dalam cerita
• 3. Alur: cerita yang berisi urutan kejadian
• 4. Konflik: kejadian yang tergolong penting
• 5. Klimaks: saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan tidak dapat dihindari
• 6. Latar: tempat, waktu, dan lingkungan sosial di mana peristiwa terjadi
• 7. Amanat: pesan yang diberikan oleh pengarang
• 8. Sudut pandang: cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, katar dan berbagai peristiwa