Contoh Resensi Novel Beserta Cara Menulis dan Strukturnya, Lengkap!
JAKARTA, iNews.id - Contoh resensi novel berikut ini bisa menjadi referensi untuk kamu yang ingin meresensi buku.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku.
Sedangkan dalam modul pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), resensi merupakan pertimbangan baik-buruknya suatu karya. Teks resensi ditulis untuk menarik minat baca khalayak untuk membaca buku yang kita ulas.
Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi adalah kualitas isi, penampilan, unsur-unsur, bahasa, dan manfaatnya. Selain buku, jenis karya lain yang dapat diresensi antara lain adalah film, drama, maupun lukisan.
Agar dapat lebih memahaminya, kamu bisa menyimak contoh resensi novel berikut ini beserta cara membuatnya.
Sebelum menyimak contoh resensi novel, maka ada baiknya kamu mengetahui bagaimana cara membuat resensi novel yang baik dan benar. Berikut ini langkah-langkah dalam meresensi buku yang perlu kamu ketahui.
- Membaca novel secara keseluruhan novel yang akan diresensi.
- Mencatat data atau informasi novel yang akan diresensi seperti judul, nama pengarang, penerbit, hingga jumlah halaman.
- Menuliskan poin-poin penting dalam novel
- Menuliskan isi resensi
- Menulis kesimpulan
Resensi novel memiliki struktur sebagai berikut:
- Judul resensi
- Identitas novel yang mencakup judul novel, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku.
- Orientasi, penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.
- Sinopsis, ringkasan yang menggambarkan isi novel.
- Analisis, paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.
- Evaluasi, menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari novel yang diresensi.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah beberapa contoh resensi novel yang bisa menjadi referensi buat kamu.
Identitas novel
Judul Novel: Perahu Kertas
Penulis: Dewi Lestari
Penerbit: Bentang Pustaka
Tebal buku: 444 halaman
Tahun terbit: 2009
Perahu Kertas menceritakan kisah Kugy, seorang gadis yang senang berkhayal dan menulis. Khayalan-khayalannya acap kali absurd. Salah satunya adalah membayangkan bertemu Dewa Neptunus.
Ia bercita-cita menjadi pendongeng dan mendapat halangan dari orang tuanya.
Di pertengahan cerita, ia bertemu dengan sosok Keenan yang mempunyai hobi berbeda.
Perkenalan Kugy dan Keenan membuat alur cerita makin kompleks. Pasalnya, Keenan memiliki kegemaran melukis.
Keduanya pun mulai menjalin ikatan pertemanan dan memadukan hobi masing-masing.
Kugy sebagai pendongeng sementara Keenan yang menggambarkan cerita-ceritanya.
Setelah sempat bersatu, konflik muncul karena Keenan dekat dengan Wanda, pacarnya.
Selain kisah asmara, novel Perahu Kertas juga menyisipi mengenai pendewasaan diri serta perjuangan menuju mimpi.
Novel ini mempunyai kedekatan dengan hidup banyak orang. Cinta, mimpi, dan rintangan.
Selain itu, penulisannya pun sangat sederhana sehingga mudah dimengerti oleh pembaca.
Salah satu yang juga menjadi kelebihan dari novel ini adalah plotnya yang tidak membosankan.
Lantaran halaman yang cukup tebal dengan alur yang terkadang cepat kemudian tiba-tiba lambat, acap kali pembaca kurang fokus dan kehilangan konsentrasi.
Identitas Novel
Judul Buku : London
Penulis : Windry Ramadhina
Tebal Buku : 327 halaman
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2013
London, sebuah novel fiksi yang menceritakan seorang laki-laki yang berprofesi sebagai penulis novel romance, yaitu bernama Gilang. Gilang memiliki sahabat bernama Ning, seorang yang cinta dengan seni rupa.
Gilang dan Ning telah bersahabat selama empat belas tahun. Sahabat menjadi cinta, itulah yang Gilang rasakan. Ning yang memilih pergi ke London, Inggris demi mengejar impiannya untuk sekolah dan bekerja di sebuah galeri seni ternyata membuat rasa rindu yang amat dalam menerjang lubuk hati Gilang.
Pada suatu malam, di pub Jakarta, Gilang memberitahukan keinginannya kepada teman-temannya bahwa akan menyusul Ning ke London. Niatan dia menyusul Ning ke London adalah untuk menyatakan cintanya yang selama ini hanya ia sembunyikan.
Namun, menyatakan cinta tak semudah yang itu. Justru Kota London mengarahkannya kepada seorang wanita misterius yang berambut ikal, yang disebutnya Goldilocks.
Gadis ini selalu muncul saat hujan turun dan lalu menghilang begitu saja saat hujan reda. Sementara, cinta yang ia kejar belum juga ditemukan.
Apakah Gilang bisa bertemu dengan Ning untuk menyatakan cintanya? Atau justru ia terjebak dalam permainan Goldilocks yang selalu muncul tiba-tiba saat hujan dan saat hujan reda menghilang secepat kilat.
Alur ceritanya dikemas dengan sangat menarik untuk dinikmati pembaca kalangan remaja dan dewasa. Gaya bahasa dan tulisannya juga rapi, sehingga enak untuk dinikmati. Penjelasan mengenai temannya sangat rinci, seolah-olah membawa imajinasi pembaca terbang menikmati sudut Kota London.
Sampul bukunya tidak dibuat dengan apik. Jika saja dilengkapi dengan latar belakang Tower Of London pasti sempurna sekali.
Jadi, itulah contoh resensi novel lengkap dengan cara membuat dan strukturnya yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat.
Editor: Komaruddin Bagja