Contoh Teks Anekdot Dialog 2 Orang Tentang Pendidikan Singkat
JAKARTA, iNews.id - Contoh teks anekdot dialog 2 orang tentang pendidikan singkat. Teks yang berisi cerita lucu dengan nada sarkasme ini dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Teks anekdot adalah teks cerita pendek yang lucu serta berisi kritikan sosial mengenai kehidupan sehari-hari. Tujuan utama dibuatnya teks itu adalah menghibur dan menyampaikan kritik dengan cara lebih menyenangkan namun tidak menyakiti siapa pun.
Menurut Millah Af'idah dan Silvia Sri Asmarani pada bukunya yang berjudul Teks Anekdot, anekdot berasal dari dua suku kata yakni an dan ekdote. An dapat diartikan sebagai tidak dan ekdote berarti publikasi.
Topik yang dibahas pada teks anekdot cukup beragam, salah satunya tentang pendidikan. Inilah ulasan mengenai contoh teks anekdot dialog 2 orang tentang pendidikan singkat dari berbagai sumber, Selasa (26/09/2023).
1. Contoh Teks Anekdot Tentang Guru dan Murid
Saat istirahat, Anton pergi ke kantin untuk makan soto. Tidak selang lama seorang guru olahraga bernama Pak Tejo datang. Anton pun menyapanya dan memberikan salam. Keduanya duduk bersebelahan dan terlibat dalam percakapan singkat.
Anton : "Pak, saya mau bertanya, menghukum murid apakah tidak berdosa? Teman saya tidak bersalah dijemur di lapangan".
Pak Tejo : "Loh, jika tidak salah ya jangan diberi hukuman, Anton."
Anton : "Terima kasih pak, soalnya saya belum mengerjakan tugas yang kemarin bapak berikan."
Pak Tejo : "Dasar murid tidak tertib."
2. Contoh Teks Anekdot Tentang Belajar Matematika
Pada kelas Matematika kali ini, Pak Herman mengajari para muridnya tentang jenis-jenis pola dan bangun ruang.
Untuk menguji pengetahuan siswanya, Pak Herman mengajukan pertanyaan terlebih dahulu.
Pak Herman: "Anak-anak, siapa di sini yang tahu tentang jenis-jenis segitiga?"
Heni sebagai ahli Matematika pun menjawab dengan lantang.
Heni: "Segitiga siku, segitiga sama sisi, dan segitiga sama kaki Pak."
Pak Herman pun memberikan tugas kepada tiga anak untuk maju ke depan kelas dan mencoba menggambarnya.
Pak Herman: "Adi dan Ida jawaban kamu betul sekali, tetapi kamu Reno mengapa tidak menggambar segitiga sama kaki yang bapak perintahkan?"
Reno: "Maaf Pak saya tidak bisa."
Pak Herman: "Loh kenapa?"
Reno: "Anu Pak, saya bisanya menggambar segitiga sama tangan, tidak bisa sama kaki."
Mendengar jawaban Reno siswa lainnya pun tertawa dan Pak Herman pun menggeleng-gelengkan kepalanya.
Akhirnya Reno disuruh duduk kembali lalu Pak Herman pun menjelaskan tentang bentuk segitiga sama kaki yang benar kepada semua siswanya.
3. Contoh Teks Anekdot Tentang Sekolah Bertaraf Internasional
Dalam suatu kelas di sebuah sekolah yang baru saja mendapatkan gelar SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), seorang guru memberikan pengumuman kepada para muridnya.
Guru: "Anak-anak yang saya cintai, saat ini sekolah SMA kita telah diakui sebagai sekolah bertaraf internasional. Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambut SBI?"
Fatih, seorang siswa yang paling pandai pun menjawab.
Fatih: "Saya akan belajar lebih keras lagi Bu, target saya agar bisa menjadi peringkat nasional."
Guru: "Bagus, memang seperti itulah kalian harus perbuat. Lalu kamu Andre apa yang akan kamu lakukan?"
Andre: "Harus minta uang lebih banyak ke orang tua Bu!"
Mendengar jawabannya yang ambigu, Bu Guru pun menimpali jawaban Andre.
Bu Guru: "Mengapa harus minta uang lebih banyak, Ndre?"
Andre: "Sebenarnya SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tetapi Sekolah Bertarif Internasional, pasti kita akan dimintai iuran lebih mahal."
Mendengar jawaban Andre seperti demikian seluruh kelas pun tertawa keras, Bu Guru pun tidak dapat membalas kembali jawaban Andre.
Agar kelas kembali tenang seperti sedia kala maka Bu Guru melanjutkan mata pelajaran yang sebelumnya sedang dibahas.
4. Contoh Teks Anekdot Tentang Pak Guru Soni dan Lomba Renang
Pada suatu hari, pak guru Soni sedang menyuruh para muridnya untuk membentuk kelompok renang supaya diambil nilainya.
Pak guru: "Anak-anak, dengar bapak, sekarang berkumpul sama kelompok renang kalian sesuai keahlian masing-masing."
Semua siswa-siswi berkumpul dan membentuk kelompok yang terdiri dari:
Kelompok gaya bebas
Kelompok gaya dada
Kelompok gaya kupu-kupu
Kelompok gaya punggung
Namun, ada seorang siswa yang tidak ikut dalam kelompok manapun.
Pak guru: "Gery, kenapa kamu gak masuk ke kelompok manapun?"
Gery: "Emmm anu pak, saya bikin kelompok sendiri aja dehhh, tapi..."
Pak guru: "Tapi apa ger?"
Gery: "Tapi pak, banyak yang ngga mau gabung, soalnya kelompok renang saya namanya gaya batu, hehehee..."
Pak guru: "!@#!@$$$"
5. Contoh Teks Anekdot Tentang Hasil Ulangan
Sepulang sekolah, Ade ditanya oleh ibunya mengenai hasil ulangannya.
Kebetulan hari ini adalah ulangan matematika yang menjadi mapel menakutkan bagi Ade.
Ibu: "De, bagaimana ulanganmu hari ini? Bisa kan? Lancar??"
Ade: "Semalam, Ade udah belajar sangat keras untuk ulangan hari ini bu."
Ibu: "Lalu, kamu bisa kerjain semua soalnya kan?"
Ade: "Dari sepuluh soal, Ade hanya salah satu, bu."
Ibu: "Wah.. hebat dong kamu, pasti nilai ulanganmu bagus.."
Ade: "Tapi bu.... yang sembilan soal lagi, Ade lupa kerjain.."
Ibu: "@!#@!#!@#"
Nah itu dia beberapa contoh teks anekdot dialog 2 orang tentang pendidikan. Semoga bermanfaat ya!
Editor: Johnny Johan Sompotan