Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gunung Semeru Meletus Muntahkan Kolom Abu 1 Km, Warga Diimbau Patuhi Zona Terlarang
Advertisement . Scroll to see content

Dampak La Nina, Indonesia Tengah dan Timur Diminta Waspada Tanah Bergerak

Senin, 12 Oktober 2020 - 11:42:00 WIB
Dampak La Nina, Indonesia Tengah dan Timur Diminta Waspada Tanah Bergerak
Rumah yang rusak karena pergerakan tanah di Desa Majatengah, Banjarmangu, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng). (Foto: iNews/Elis Novit)
Advertisement . Scroll to see content

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa beberapa provinsi di Indonesia memang sudah memasuki musim hujan. Musim hujan menjelang pengujung tahun 2020 ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi dan melebihi di atas normal mencapai 20-40 persen.

Menurut Dwikorita, hal itu disebabkan karena adanya pengaruh fenomena La Nina. Tetapi dia memperkirakan dampak fenomena itu tidak akan sama di setiap wilayah.

Lebih lanjut, Dwikorita juga mengingatkan curah hujan tinggi akibat dari dampak La Nina tersebut dapat terjadi pada tingkat bulan. Artinya, beberapa hari dalam satu bulan dapat terjadi hujan lebat bahkan ekstrem.

“Ini yang harus diwaspadai secara dini,” ujar Dwikorita dari laman BNPB, Senin (12/10/2020).

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan mengatakan bahwa fenomena La Nina yang dihadapi Indonesia saat ini dapat berdampak pada potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih buruk. Selain pergerakan tanah, dampak La Nina juga dapat memicu terjadinya angin kencang gelombang tinggi/pasang hingga banjir bandang.

Oleh sebab itu, BNPB merekomendasikan agar seluruh pemangku kebijakan tiap-tiap daerah mulai dari tingkat provinsi hingga pemerintah desa dapat melakukan upaya kesiapsiagaan. Kemudian meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

“Pastikan seluruh organisasi perangkat daerah provinsi sudah mempersiapkan sumber daya dalam mendukung kesiapsiagaan,” kata Lilik.

Terkait peningkatan kapasitas masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah, Lilik meminta agar penyampaian informasi dapat dilakukan dengan baik sehingga pesan dapat diterima dan tidak menakuti masyarakat. Dia mengatakan sosialisasi harus dilakukan secara cermat agar tidak menakuti masyarakat.

“Sosialisasikan informasi kepada masyarakat dengan bijak, jangan menakuti-nakuti,” kata Lilik.

Lebih lanjut, Lilik juga mengimbau setiap keluarga untuk mengidentifikasi risiko bencana yang ada di sekitar. Kesiapsiagaan sejak dini dibutuhkan untuk memastikan tidak adanya korban jiwa apabila terjadi peristiwa ekstrem.

"Diskusikan dengan anggota keluarga maupun komunitas di masyarakat terkait dengan potensi ancaman bahaya yang ada di sekitar sehingga risiko bencana dapat dihindari,” kata Lilik.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut