Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Oknum TNI Terlibat Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Satuan Kopassus
Advertisement . Scroll to see content

Danjen Kopassus Resmikan Monumen Pisau Komando di Puncak Lalana Gunung Karst Bogor

Selasa, 16 November 2021 - 22:59:00 WIB
Danjen Kopassus Resmikan Monumen Pisau Komando di Puncak Lalana Gunung Karst Bogor
Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan Monumen Pisau Komando di Puncak Lalana Gunung Karst, desa Cibadak, Ciampea Bogor, Selasa (16/11/2021). (Foto: Dok. Kopassus).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id  - Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Mohamad Hasan meresmikan Monumen Pisau Komando di Puncak Lalana Gunung Karst, desa Cibadak, Ciampea Bogor, Selasa (16/11/2021). Monumen ini dibangun untuk menjaga kelestarian cagar budaya di Gunung Lalana. 

Monumen dengan tinggi 12 meter tersebut mulai dibangun Juni 2021 dengan dilapisi bahan baja. Proses pembangunan membutuhkan waktu lama karena medan yang sulit dan faktor cuaca tidak menentu.

Puncak Gunung Lalana merupakan gunung kapur yang berada di Ciampea dengan ketinggian 835 mdpl dan daerah ini merupakan lahan milik Kopassus. Gunung Lalana sebagian merupakan daerah perbatuan karst dengan kondisi kemiringan yang tinggi dan licin ini menjadi tantangan bagi para pendaki khususnya Kopassus. 

"Selain sebagai lokasi latihan Korps Baret Merah, juga beberapa kali dilaksanakan ekspedisi oleh para personel batalyon 14 grup 1 Kopassus. Ekspedisi merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan serta menelusuri potensi sumber daya yang ada dikawasan Gunung kapur Lalana," dikutip dari keterangan Kopassus, Selasa (16/11/2021).

Selain itu, di Gunung Lalana juga terdapat dua Goa yang memiliki nilai sejarah. Pertama Goa Badrika, merupakan goa tipe vertikal dengan kedalaman sekitar 150 meter dan memiliki beberapa lobang bibir goa sebagai pintu masuk ke dalam goa.

Di sana terdapat tujuh pits dengan ukuran bervariatif serta memiliki ornamen yang masih produktif, aktif, berproses. Di ujung goa terdapat timbunan longsoran yang mengakibatkan penumpukan sedimen pelapukan karts. 

Goa kedua, yakni Goa Tirtasena merupakan goa tipe vertikal dengan kedalam sekitar 90 meter memiliki dua pits dengan lubang goa bervariatif. Goa tersebut memiliki dasar yang menyempit dan terdapat sumber air yang cukup lebar dan dalam.

"Selain itu juga ditemukan berbagai jenis flora dan fauna serta berbagai bentuk artefak yang kemungkinan besar merupakan peninggalan dari Kerajaan Taruma Negara yang luput dari catatan sejarah," dalam keterangan tersebut.

Kemudian, di areal Gunung Lalana dibangun pos penjagaan sebagai awal akses pintu masuk menuju puncak Gunung Lalana, pos ini dibangun untuk mempermudah pengecekan bagi siapa saja yang berkunjung ke Gunung Lalana. Pos itu juga berfungsi sebagai tempat istirahat tim jaga yang berada di puncak Gunung Lalana.

"Diharapkan kedepan puncak Lalana dapat dijadikan sebagai tempat objek wisata dan cagar budaya guna memelihara kearifan lokal nusantara," tulisnya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut