DBD di Jakarta Mencapai 2.883 Kasus, Dua Meninggal Dunia
"Meninggal di rumah sakit. Sebenarnya sudah sempat dicoba ke praktik swasta. Makanya kami sudah sampaikan dari awal melalui berbagai jalur, kalau dokternya kita melalui IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Ingatkan kembali para tenaga medis yang di bawah organisasi," tuturnya.
Berdasarkan data Dinkes DKI, dengan adanya kasus pasien DBD yang meninggal, kini bertambah menjadi dua kasus.
Widyastuti menjelaskan, pada awal Januari 2019 lalu Pasien DBD di Jakarta baru mencapai 813 jiwa dengan penderita terbanyak di Jakarta Selatan yakni sebanyak 277 orang, Jakarta Timur ada 226, Jakarta Barat 230, sisanya di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
Jika dibandingkan jumlah tersebut, angkanya naik signifikan. Terkait hal itu, pihaknya terus melakukan segala upaya pencegahan.
Dia mengklaim, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka DBD di Ibu Kota. Salah satunya mengomunikasikan hal ini kepada para pakar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) serta ahli penyakit tropis anak dari RSCM.
"Kita kan pakai pemetaan RW rawan ya, ngumpulnya di sekitar sekitar situ (Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Selatan). Kemarin sudah dirapimkan dan saya undang pakar untuk membahas ini," tutur Widyastuti.
Editor: Djibril Muhammad