Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Contoh Teks Pranatacara Tahlilan Bahasa Indonesia, Singkat Mudah Dihafal!
Advertisement . Scroll to see content

4 Contoh Naskah Pantomim, Cocok untuk Pentas Seni Sekolah

Selasa, 21 Mei 2024 - 21:28:00 WIB
4 Contoh Naskah Pantomim, Cocok untuk Pentas Seni Sekolah
Contoh naskah pantomim (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

Penampilan pantomim biasanya identik dengan riasan wajah putih dan celak hitam yang dramatis, serta kostum hitam putih bergaris horizontal. Sarung tangan putih dan topi hitam pun menjadi pelengkap yang ikonik. Namun, seiring perkembangan zaman, kostum pantomim semakin bervariasi, mengikuti tren dan kebutuhan pertunjukan.

Contoh Naskah Pantomim 

1. Naskah pantomim tentang pedagang balon

Seorang penjual balon masuk ke dalam panggung sambil naik sepeda. Si penjual melambaikan tangan ke arah penonton. Setelah itu sampailah pada sudut jalan. Si penjual balon sambil menunggu pembeli dia meniup balon-balon itu satu persatu untuk dijual. Setelah membereskan balon dagangannya dia lalu menjajakan balonnya. Waktu berlalu, tetapi tidak satu pun ada yang membeli, penjual balon sedih hatinya. Dia lalu berdoa memohon supaya ada pembeli. Tidak berapa lama datang pembeli, penjual balon senang melayani dengan gembira. Semakin lama semakin banyak pembelinya, sang penjual mulai kewalahan dengan permintaan yang aneh-aneh dari para pembeli: ada yang minta balonnya ditiup lebih besar, ada yang minta balonnya ditukar, ada yang minta talinya dipanjangkan. Si penjual balon mulai marah dan mengusir para pembelinya. Begitu sadar dia menyesal, bahwa dia telah berbuat tidak baik terhadap orang lain yang telah memberinya rezeki. Dengan wajah sedih dan kecewa dia berdoa mohon ampun kepada Tuhan, lalu meniup kembali balon-balon itu hingga banyak sekali. Tanpa sadar, balon yang tertiup sudah banyak hingga membuat si penjual balon terbawa oleh balon-balon dan terbang tinggi melayang hingga silam di balik panggung. Selesai


2. Naskah pantomim tentang sekolah

Suatu malam, Adi sedang belajar matematika. Dengan serius dia menghitung soal-soal pekerjaan rumahnya. Tak terasa hari sudah mulai larut malam. Mungkin karena sulitnya soal, Adi berpikir keras, hingga akhirnya dia tertidur. Dalam tidurnya dia bermimpi.
Pagi menjelang, tiba-tiba Adi bangun dan tersentak kaget. Jam weker di meja belajarnya sudah menunjukkan pukul 06.30. Terlambat, pikir Adi. Dengan terburu-buru dia pergi ke kamar mandi, tak lupa gosok gigi, dan karena sudah terlambat Adi hanya cuci muka saja. Kemudian dia berganti pakaian dengan seragam sekolahnya.
Waduh, sudah jam 06.30 lewat! Dengan lebih cepat lagi, dia mengambil tas sekolahnya, menyambar sepeda pancalnya, lalu berangkat dengan cepat.
Di perjalanan Adi ngebut. Salip kanan, salip kiri, meluncur dengan cepat, tapi tak lupa menyapa tetangga. Tiba-tiba ada penyeberang jalan, dia mengerem mendadak sepedanya. Namun, untung tak dapat diraih, malang menimpanya. Tabrakan tak bisa dihindari. Adi jatuh bergulung-gulung, tapi anehnya dia tidak apa-apa, luka pun dia tidak merasa, sepedanya juga baik-baik saja. Dia langsung bangun dan mengambil sepedanya. Sembari membungkuk-bungkuk, dia meminta maaf dan menjelaskan mengapa terburu-buru; karena terlambat ke sekolah.
Wah! Sudah jam 7, rasanya kena marah Pak Guru. Adi meneruskan perjalanannya. Dia pacu sepedanya, tapi kali ini dia tidak berani mengebut. Sampai akhirnya, gerbang sekolah sudah kelihatan. Dengan wajah penuh ketakutan, dia menoleh ke kanan ke kiri. Mungkin ada teman yang terlambat juga.
Sesampai di depan sekolah, Adi membuka gerbang. Terkunci. Waduh, bagaimana ini? Dia melihat-lihat ke dalam lalu menggapai atas pagar, siapa tahu kelihatan penjaga sekolah. Sepi, tidak ada seorang pun di dalam sekolah. Tiba-tiba pundaknya ditepuk seseorang. Ternyata Joko teman sekelasnya.
Ah, ternyata hari ini tanggal merah, hari libur. Lega dan malu bercampur jadi satu perasaan dalam hati Adi. Akhirnya, Adi pulang dengan tersenyum malu.
Sesampainya di rumah, Adi mengambil buku dalam tasnya untuk dibaca hingga akhirnya tertidur di meja belajarnya.
Tiba-tiba … “Adi, bangun! Kamu tidak berangkat sekolah? Ayo bangun, Nak!” ibunya membangunkan. Antara sadar dan tidak, Adi menunjuk kalender. “Hari ini libur, Bu”. “Lho, hei, lihat lagi kalendernya, ini bukan hari libur! Ayo bangun. Kamu sudah terlambat!”
Ha! Iya, hari ini bukan hari libur. Waduh, kurang lima menit lagi bel sekolah. Aduh Mak, ini kenyataan, yang tadi adalah mimpi. Wah, terlambat lagi.
“Ayo, sekolah!!” bentak ibunya.

3. Naskah pantomim tentang kebersihan

Dua anak Basit dan Ariq baru bangun tidur. Keduanya menggerak-gerakkan badannya yang masih kaku. Mereka berdua merapikan tempat tidur mulai dari menata bantal, merapikan sprei, dan melipat selimut. Basit bercanda merebut selimut Ariq, terjadilah tarik-tarikan diantara keduanya dan akhirnya mereka berdua terpental
Selang beberapa lama keduanya pergi mandi. Ariq langsung mandi di kamar mandi sedangkan Basit malah mengantuk di depan kamar. Tak lama kemudian Basit mendengar kalau Ariq sedang mandi, lalu Basit mengintip.
Ariq selesai mandi, lalu keluar dari kamar mandi. Ternyata Basit mendorong pintu dari luar, terjadilah dorong-mendorong diantara keduanya sampai pintu terjatuh ke lantai. Mereka pun tertawa.
Selanjutnya Basit mandi, Ariq berpakaian di kamar. Basit keluar kamar mandi setelah selesai mandi, pada saat sampai keluar pintu kamar mandi handuknya lepas. Dengan tergesa-gesa dia membetulkan handuknya dan menuju ke kamar untuk berpakaian.
Ketika berpakaian Ariq mengatur meja belajar  dengan menata buku yang berserakan. Basit keluar dari kamarnya, kemudian keduanya sepakat untuk mengatur ruang tamu. Mulai dari menyapu, mengepel dan menata ruang tamu. Setelah itu mereka berdua pergi menyiram tanaman dan mencabuti rumput di halaman rumah.
Selesai membersihkan halaman keduanya mencuci tangan dan bergegas untuk sarapan pagi. Mereka makan sangat lahap, bahkan di sela-sela makan ada salah satu yang kesedag sampai batuk. Selesai makan Basit mengambil buah pisang sebagai makanan penutup, tapi kulit pisang tersebut dibuang sembarangan olehnya. Ariq menasehati Basit untuk membuang sampah pada tempatnya, kemudian diambilnya kulit pisang itu, lalu dibuang ke tempat sampah.

4. Naskah pantomim tentang telat sekolah

Dua orang siswa akan berangkat sekolah. Jarak rumah mereka ke sekolah sangat jauh sekali, sehinggga tatkala mereka ingin pergi ke sekolah harus pergi subuh subuh. Ayam jago telah berkokok tanda mereka harus pergi ke sekolah, mereka pergi jalan kaki namun akhirnya memakai sepeda milik tetangga. Karena takut kesiangan, mereka menjalankan sepeda dengan begitu cepatnya. Hingga sepeda pun tak terkendali lagi dan mereka jatuh dari sepeda. Setelah dicek ternyata sepedanya kempes. Untung saja mereka membawa pompa angin manual. Kemudian mereka memompa ban. Karena memompa terlalu banyak, akhirnya ban sepeda pun meledak. Merekapun kesal sekali. Perjalanan menuju ke sekolah baru setengahnya dengan gerak cepat mereka melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Di perjalanan, mereka dikejar anjing, tetapi mereka tetap semangat dan terus berangkat sekolah akhirnya merekapun sampai juga di sekolah. Pelajaran favorit mereka yaitu pendidikan jasmani, di mana mereka mengikutinya dengan semangat yakni pelajaran tarik tambang. Mereka saling tarik menarik hingga diantara mereka tidak ada yang menang karena tali tarik tambangnya putus.

Demikian 4 contoh naskah pantomim berbagai tema. Semoga bermanfaat.

Editor: Komaruddin Bagja

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut