Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Airbus A320 Gangguan Software, Sejumlah Penerbangan Maskapai RI Berpotensi Delay
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Maskapai Indonesia Terdampak Recall 6.000 Pesawat Airbus A320

Senin, 01 Desember 2025 - 01:04:00 WIB
Deretan Maskapai Indonesia Terdampak Recall 6.000 Pesawat Airbus A320
Citilink Indonesia merupakan salah satu maskapai yang mengoperasikan pesawat A320. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Terdapat sejumlah maskapai Indonesia yang diperkirakan akan terdampak usai Airbus mengumumkan recall terhadap 6.000 pesawat A320 di seluruh dunia. Hal tersebut dilakukan untuk pengembalian software ke versi lama.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginstruksikan maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat Airbus A320 Family untuk melakukan perbaikan perangkat lunak terhadap armadanya dalam rangka memenuhi perintah Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA). 

Kondisi ini diperkirakan menyebabkan gangguan penerbangan mengingat banyaknya pesawat Airbus A320 yang beroperasi di Indonesia. 

Saat ini terdapat 6 maskapai yang mengoperasikan pesawat Airbus A320, di antaranya Batik Air, Super Air Jet, Citilink Indonesia, Indonesia AirAsia, Pelita Air, dan Transnusa. 

Adapun, recall tersebut dipicu temuan baru bahwa semburan matahari (solar flare) dapat mengganggu data kritis pada sistem kontrol penerbangan A320.

Insiden JetBlue rute Cancun-Newark pada 30 Oktober, yang menyebabkan pesawat jatuh ketinggian secara mendadak dan mendarat darurat, menjadi pemicu investigasi global dan keputusan recall massal.

Dengan total 11.300 unit A320 beroperasi, dan lebih dari setengahnya masuk daftar recall, gangguan perjalanan udara diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

InJourney Airports Siap Perpanjang Jam Operasi Bandara

Merespons hal tersebut, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) siap memperpanjang jam operasi bandara apabila diperlukan sejalan dengan kemungkinan adanya gangguan jadwal penerbangan pada 30 November-4 Desember 2025.

"Apabila diperlukan, bandara-bandara InJourney Airports dapat memperpanjang jam operasi yang menjadi bagian dari prosedur delay management untuk meminimalisir dampak penundaan penerbangan. Saat ini sejumlah bandara yang dikelola InJourney Airports juga sudah beroperasi 24 jam," kata PGS. Corporate Secretary Group Head Arie Ahsanurrohima dalam keterangan tertulis dikutip, Minggu (30/11/2025). 

Arie menambahkan, InJourney Airports berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan kesiapan operasional dan lakukan penyesuaian di lapangan. 

"Penyesuaian skenario operasional akan dilakukan mengikuti dinamika jadwal penerbangan untuk tetap menjamin aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan sesuai regulasi yang berlaku," tuturnya. 

InJourney Airports mengimbau calon penumpang pesawat dengan tiket penerbangan antara 30 November-4 Desember 2025 untuk mengonfirmasi kembali jadwal keberangkatan atau memperhatikan informasi terbaru dari maskapai.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut