Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bertemu Elite PKS, Menhan Perkenalkan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta
Advertisement . Scroll to see content

Desakan Pilkada Ditunda Menguat, HNW: Keselamatan Rakyat Paling Utama

Minggu, 20 September 2020 - 11:35:00 WIB
Desakan Pilkada Ditunda Menguat, HNW: Keselamatan Rakyat Paling Utama
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Desakan agar pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2020 ditunda terus menguat menyusul bertambahnya penyelenggara dan peserta yang tertular virus corona (Covid-19). Terbaru Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman dan anggota Pramono Ubaid terkonfirmasi positif Covid-19.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, alasan penundaan pesta demokrasi di 270 daerah, kabupaten/kota itu karena lebih mengutamakan keselamatan rakyat. Selain itu juga sebagai upaya agar tidak memunculkan klaster baru penularan Covid-19.

"Dengan makin banyaknya korban Covid-19, Pilkada serentak diundurkan saja," ujarnya di Twitter, Minggu (20/9/2020).

Hidayat menuturkan, desakan itu juga sudah disampaikan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR. Beberapa anggota DPD dan LSM seperti Perludem juga mengusulkan hal serupa.

"Penting dipertimbangkan. Apalagi ketua dan anggota KPU serta 21 pegawai KPU juga kena, 60 calon kepala daerah juga kena. Agar Pilkada tak jadi klaster baru," katanya.

Sebelumnya, anggota Komisi II DPR Nasir Djamil mengatakan, opsi menunda Pilkada Serentak 2020 memungkinkan untuk diputuskan pemerintah dan DPR. Opsi tersebut sebagai bentuk respons terhadap desakan publik agar pilkada ditunda.

Pilkada, menurut dia, masih memungkinkan ditunda karena KPU belum mengumumkan bakal pasangan calon bapaslon).

"Kenapa tidak bisa ditunda? Kalau Presiden dan DPR lebih memikirkan, mementingkan dan ingin menyelamatkan rakyat, tolong dipertimbangkan untuk ditunda," ujar Nasir kepada iNews.id di Jakarta, Sabtu (19/9/2020) malam.

Politikus PKS ini mengingatkan, jika KPU tetap ingin melanjutkan pelaksanaan pilkada harus dipastikan aman dari penularan Covid-19. Selain itu dia juga meminta pernyataan resmi dari KPU untuk siap bertanggung jawab jika terjadi klaster baru penularan Covid-19 dalam pilkada.

"KPU sampaikan ke pemerintah dan DPR, jangan memaksakan diri jika tidak siap, sebab risikonya sangat besar bagi penyelenggara dan peserta serta rakyat di daerah yang ada pilkada," ucapnya.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut