Di Ponpes Suryalaya, Airlangga Hartarto Dorong Pesantren Lahirkan Santripreneur
Suryalaya Tetap Istiqomah
Pada kesempatan itu, pondok dan seluruh sayap di bawah naungan Pesantren Suryalaya Tasikmalaya menegaskan hingga kini masih tetap istiqomah bersama Partai Golkar. Demikian ditegaskan pimpinan Ponpes Suryalaya, KH Baban Ahmad Jihad pimpinan Ponpes Suryalaya
“Kedatangan Pak Airlangga merupakan anugerah bagi Pesantren Suryalaya. Tolong dicatat ya, kami masih tetap istiqomah,” kata KH. Baban Ahmad Jihad disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Menurutnya, keberpihakan kepada Partai Golkar sudah menjadi maklumat tertulis dari Abah Anom atau almarhum KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin sebagai pimpinan sepuh Golongan Karya.
“Sebagai murid Insya Allah kami semua akan tetap menaati apa yang telah diamanahkan seperti tertulis dalam maklumatnya itu,” sambung Baban Ahmad Jihad.
Pondok Pesantren Suryalaya dikenal sebagai pesantren sufi terbesar di Tanah Air yang dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh pada tanggal 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905.
Setelah Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad berpulang ke Rahmatullah pada tahun 1956 di usia 120 tahun, kepemimpinan dan kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima, yaitu KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akrab dipanggil dengan sebutan Abah Anom.
Pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya ini selain berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, sosial, pendidikan, pertanian, kesehatan, lingkungan hidup, dan kenegaraan, juga dikenal sebagai pesantren Inabah. Inabah adalah istilah yang berasal dari Bahasa Arab yang berarti pengembalian atau pemulihan, maksudnya proses kembalinya seseorang dari jalan yang menjauhi Allah ke jalan yang mendekati Allah.
Abah Anom lantas menggunakan nama Inabah menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkotika, remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Editor: Reza Fajri