Dijuluki Pembawa Berita Kematian, Ini Reaksi Achmad Yurianto
“Kami sejak awal optimistis, masyarakat sejak awal diminta optimistis, bukan pesimistis. Ini yang sulit karena kami posisi sebagai juru bicara akhirnya harus menjawab masyarakat. Apa sih yang dibutuhkan masyarakat apakah informasi, bukan apa yang saya umumkan dengan data yang saya miliki,” kata Yuri.
Karena itu, Yuri berterima kasih karena kerap dijuluki sebagai pembawa berita kematian. Dia menyebut keadaan mulai berubah saat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjuk dr Reisa Broto Asmoro sebagai rekannya di setiap konferensi pers perkembangan data covid-19.
“Begitu Kominfo menunjuk dokter Reisa yang memberikan informasi baru, pandangan masyarakat berubah bahwa covid-19 tidak menakutkan lagi. Tidak menakutkan lagi pokoknya, yang baca covid-19 maksudnya,” ujar Yuri yang memancing tawa lagi.
Yuri menegaskan, penyampaian data menjadi salah satu masalah yang dihadapi dalam penanganan pandemic covid-19 yang berhasil dibahas oleh buku karya Saleh Daulay. Menurutnya buku tersebut sangat komprehensif melihat pandemi covid-19 di Tanah Air.
“Dan celah-celah yang ada termuat di buku ini sebagai pengisi. Buku ini sangat komprehensif, kita bisa melihat oh ini problemnya,” ujar Yuri.
Editor: Rizal Bomantama