Din: Klaim Diri Paling Toleran Sedangkan yang Lain Tidak Itu Bentuk Intoleransi
JAKARTA, iNews.id – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menilai upaya untuk mengembangkan kemajemukan menuntut beberapa prasyarat. Salah satunya adalah pengakuan pluralitas itu sendiri.
Din mengatakan, beberapa hal lain juga penting untuk mengembangkan kemajemukan yaitu kesediaan untuk hidup berdampingan secara damai, toleransi, dan kerja sama. Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) itu menyoroti salah satu poin penting dari kemajemukan yaitu soal toleransi.
“Toleransi adalah sikap dan pandangan mengakui bahwa di antara anasir masyarakat majemuk ada persamaan dan ada perbedaan. Toleransi adalah menghargai perbedaan disertai tenggang rasa terhadap perbedaan itu,” ungkap dia dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Presiden Asian Conference on Religions for Peace (ACRP) itu menuturkan, toleransi adalah prasyarat mutlak untuk menjaga keutuhan, kerukunan dan persatuan. Dengan demikian, toleransi bukan sekadar kemungkinan tapi adalah keniscayaan.
Akan tetapi, Din mengingatkan agar tidak ada satu kelompok yang mudah mengklaim paling toleran dan kelompok lain intoleran. Klaim sepihak yang bersifat subjektif seperti itu justru akan merusak iklim toleransi yang ada.