Din Minta Semua Pihak Hentikan Polemik Pidato Said Aqil
JAKARTA, iNews.id – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, meminta semua pihak untuk tidak meneruskan polemik terkait pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj. Pernyataan yang dimaksud adalah ungkapan “harus orang NU” yang disampaikan Said Aqil dalam pidatonya di acara Harlah Muslimat NU di Jakarta, akhir pekan lalu.
“Perkara KH Said Aqil Siroj ini, saya kira dicukupkan saja demikian,” kata Din kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Din mengaku tidak tertarik mengomentari persoalan Said yang mendorong kader NU mengisi banyak posisi strategis, baik itu jabatan publik maupun peran lain terkait masalah keumatan. Alasannya, jika persoalan tersebut diperpanjang maka tidak akan ada habisnya dibahas. Menurut dia, energi umat akan terkuras habis jika memperpanjang polemik tersebut, terlebih banyak persoalan lain menyangkut bangsa dan keumatan yang menjadi prioritas diatasi terlebih dahulu.
Kendati demikian, dia mengingatkan setiap pihak, terutama ulama dan figur publik, untuk bisa menahan diri terhadap pernyataan-pernyataannya di tahun politik karena rentan terjadi gesekan. “Jangan ada aksi reaksi karena akan ada perpecahan di bawah, karena saat ini sensitif. Itu saya kira cukup lah. Masih banyak masalah strategis lainnya,” ujarnya.
Selaku Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Din mengatakan, Wantim MUI meminta kepada para ulama, zuama, dan elite ormas keagamaan untuk menahan diri melontarkan pernyataan yang dapat menyinggung pihak lain.