Diprotes Ribuan Pelaku Wisata, Dedi Mulyadi Tetap Larang Study Tour!
BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan mencabut kebijakan larangan study tour keluar daerah. Penolakan itu disampaikannya menyusul aksi unjuk rasa ribuan pelaku usaha dan pekerja sektor pariwisata yang mendesak pencabutan aturan tersebut.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram resminya, Dedi Mulyadi menyebut kebijakan itu dibuat demi meringankan beban biaya orang tua siswa, terutama dari kalangan kurang mampu.
“Insya Allah, saya Gubernur Jabar akan tetap berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya di luar kebutuhan pendidikan,” ujar Dedi Mulyadi dalam unggahan tersebut dikutip Selasa (22/7/2025).
Dia juga turut menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar di Gedung Sate dan DPRD Jabar, Senin (21/7/2025). Dalam aksinya, massa yang terdiri atas pelaku wisata, pengusaha travel, sopir dan pemilik bus pariwisata bahkan memblokade Flyover Pasupati hingga larut malam.
Menurut KDM, aksi tersebut justru mengonfirmasi kegiatan study tour lebih menyerupai wisata massal daripada edukasi.
“Yang dilarang adalah kegiatan study tour. Dengan demonstrasi itu menunjukkan dengan jelas kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik,” katanya.
Dia menambahkan, demonstrasi juga mendapat dukungan dari asosiasi Jeep wisata di Yogyakarta, yang biasa melayani wisatawan di kawasan Gunung Merapi.
Dalam keterangannya, Dedi mengatakan pihaknya tetap mendukung pertumbuhan sektor pariwisata. Namun, menurutnya, biaya study tour sering kali menjadi beban tambahan yang tidak relevan dengan kebutuhan pendidikan utama.
“Saya ingin mengefisiensi pendidikan dari beban biaya-biaya yang tidak terkait Panca Waluya,” ucapnya.