Dipuji Ganjar Pranowo meski Dikritik, Ini 3 Pernyataan Kontroversial Rocky Gerung
JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden Ganjar Pranowo memuji Rocky Gerung sebagai kritikus terbaik saat menghadiri acara Sarasehan Nasional Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM). Acara yang membahas demokrasi dan ekonomi Indonesia ini digelar di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sabtu (18/11/2023).
Ganjar hadir mengenakan kemeja hitam dan celana putih. Dia mengapresiasi kehadiran Rocky Gerung dalam dialog tersebut.
Saat berbicara di hadapan para alumni UNM, Ganjar membuka pembahasan dengan isu-isu penting seperti toleransi dan pendidikan. Meski begitu, dalam paparannya, Ganjar tak lupa menyinggung kritik yang sering dilontarkan oleh Rocky Gerung.
Dia pun memuji Rocky Gerung sebagai kritikus terbaik abad ini dan menyatakan bahwa dirinya tidak keberatan dengan kritik Rocky.
"Ini permasalahan yang hari ini muncul. Tadi disampaikan, oligarki politik. Sulit mengirim kritik dan saran. Orang tidak mau dikritik," ujar Ganjar.
Rocky Gerung memilih untuk tidak duduk sepanjang paparan Ganjar Pranowo. Dengan ekspresi serius, dia berdiri selama lebih dari 20 menit mendengarkan ide-ide yang disampaikan oleh capres nomor urut 3 tersebut.
"Saya pernah dikritik beliau, saya tulis, menurut saya Bung Rocky itu kritikus terbaik abad ini. Kita benarkan. Apa yang clear dari beliau kita harapkan memang begitu," ujar Ganjar.
Dia menyambut sikap kritis Rocky dengan tawa dan memberikan pujian atas kritik yang dianggapnya berdampak signifikan.
"Buat saya, itu biasa saja," ujar Ganjar dengan senyum sambil menjelaskan Rocky memiliki banyak format atau cara dalam menyampaikan kritik.
Ganjar juga mengaku tidak merasa baper atas kritikan dan merangkul serta mendengarkan lebih banyak pendapat.
"Ini menurut saya asyik-asyik saja, gak perlu baperan," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Rocky Gerung dikenal kerap mengeluarkan pernyataan kontroversi. Tidak hanya mengkritik kebijakan pemerintahan saat ini, tetapi juga menyoroti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hingga kitab suci.
Berikut beberapa pernyataan kontroversial Rocky Gerung.
Pada 10 April 2018, Rocky Gerung menyampaikan pernyataan kontroversial di salah satu stasiun televisi swasta.
Dia memberikan penjelasan ilmiah tentang definisi fiksi terkait pernyataan Prabowo Subianto bahwa Indonesia akan bubar pada 2023 berdasarkan novel fiksi 'Ghost Fleet'.
"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos. Itulah sifat fiksi, dan hal tersebut baik. Fiksi berbeda dengan fiktif yang bermakna buruk. Kitab suci adalah fiksi atau bukan?” kata dia.
Rocky menggunakan kitab suci sebagai contoh sesuatu yang fiksi. Sebab, dirinya menilai kitab suci menuntun imajinasi.
“Kalau saya memakai arti bahwa fiksi itu mengaktifkan imajinasi, kitab suci itu sendiri adalah fiksi. Karena menuntun kita menuntun semua berpikir imajinatif," kata Rocky.
Pada 3 Desember 2019, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi tidak paham Pancasila dalam acara televisi swasta.
"Saya tidak pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang pancasilais, lalu siapa?” ujarnya.
Dia menilai tidak ada sosok pancasilais. Karena tidak ada yang paham Pancasila, bahkan presiden sekalipun.
“Jadi sekali lagi, koalisi pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila," kata Rocky.
Rocky mengkritik kebijakan Presiden Jokowi. Dia mengkritik pembangunan IKN Nusantara yang dinilai berlebihan dalam promosinya.
"Dia (Presiden Jokowi) menawarkan IKN, mondar-mandir ke koalisi, untuk mencari kejelasan nasibnya, dia mikirin nasibnya, bukan nasib kita,” ujar Rocky.
Sayangnya, kritik ini diakhiri dengan kata-kata yang tidak etis dan menuntun kepada pelaporan oleh beberapa pihak. Relawan dari Presiden Jokowi akhirnya melaporkan Rocky atas dugaan penghinaan terhadap presiden.
Editor: Rizky Agustian