Doa untuk Upacara Hari Guru Nasional 2025, Penuh Ungkapan Syukur dan Khidmat
JAKARTA, iNews.id - Doa untuk upacara hari guru merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan peringatan Hari Guru Nasional tiap tanggal 25 November. Pada hari bersejarah ini, seluruh bangsa Indonesia menghormati para guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang berjasa besar dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa.
Melalui doa, kita memanjatkan rasa syukur atas ilmu dan dedikasi guru, memohon agar mereka selalu diberi kesehatan, kesabaran, dan keberkahan dalam menjalankan tugas mulia.
Pada upacara Hari Guru Nasional, doa dibacakan sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan atas jasa para pendidik, sekaligus menjadi penguat niat untuk selalu menghormati guru serta meningkatkan mutu pendidikan.
Berikut ini adalah contoh doa resmi upacara Hari Guru Nasional sebagai panduan bagi sekolah dan lembaga pendidikan:
“Ya Allah Tuhan yang Maha Bijaksana dan Maha Cinta,
Engkau cipta kami dalam kesucian dan keagungan cinta.
Pagi ini, dalam suasana damai bertabur cinta dan sukacita,
Kami mengikuti upacara Hari Guru Nasional, bagian dari ekspresi cinta.
Menghatur doa, semoga berkah-Mu menyertai semua guru tercinta.
Karena guru, kami mengenal-Mu Sang Pencipta Maha Cinta.
Amanat guru, semoga kami merawat semesta dengan cinta.”
“Ya Allah Tuhan yang Maha Agung dan Maha Indah,
Dalam ketekunan, guru mendidik tulus dinilai ibadah.
Tiap waktu kedua tangan dan wajahnya tertengadah.
Berdoa untuk kami agar beroleh ilmu dengan mudah.
Harapannya kelak menjadi manusia berguna dan berfaedah.
Di hadapannya kami tetap hormat, santun dan merendah.”
Doa ini memuat permohonan agar para guru selalu diberi kekuatan lahir dan batin, kesehatan yang prima, kesabaran dalam mendidik, dan kemampuan menuntun anak bangsa menuju masa depan yang cerah. Selain itu, doa juga meminta ampunan atas segala khilaf dan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses pendidikan.
Pentingnya doa pada upacara Hari Guru bukan hanya sebagai ritual, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai luhur profesi guru dan spiritualitas yang menyertai pengabdian mereka. Doa menjadi perekat rasa syukur dan kewajiban moral untuk terus menghormati guru, sekaligus memotivasi semua pihak dalam pendidikan untuk berkontribusi dalam mengokohkan dunia belajar.
Melalui doa secara kolektif, baik guru, siswa, hingga masyarakat menguatkan ikatan emosional yang menjadikan Hari Guru Nasional penuh makna. Dengan demikian, doa menjadi bagian integral untuk menyemai semangat baru agar pendidikan Indonesia terus maju dan berkualitas.
Sebagai penutup, doa untuk upacara hari guru mengandung nilai spiritual yang tinggi sekaligus memupuk rasa kasih sayang dan penghormatan kepada para guru. Doa ini menjadi refleksi agar kita selalu mengingat perjuangan guru yang tulus dalam membimbing anak bangsa serta menjadi motivasi untuk terus mendukung peran penting mereka di masa depan.
Editor: Komaruddin Bagja