Dokter Reisa: Pasien Covid-19 dengan Gejala Berat Bisa Sembuh

JAKARTA, iNews.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 kembali mengedukasi masyarakat tentang masa kesembuhan pasien. Dalam edukasi itu disampaikan, pasien Covid-19 bergejala berat bisa sembuh dengan penanganan yang tepat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan, langkah yang paling penting dilakukan dalam mencegah penularan Covid-19 dengan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Adolf Hitler Ganti Nama setelah Terpilih Lagi untuk Kelima Kali

"Minimal 3 hari tidak lagi demam dan tidak ada gangguan pernapasan. Untuk kasus pasien dengan gejala berat, bisa saja pasien dipindah ke ruang non-isolasi sebelum dipulangkan atau rawat inap biasa," ujar Reisa dalam konferensi pers di Kantor Presiden yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/9/2020).

Sementara pasien dengan gejala ringan dan sedang, kata dia harus diobservasi terlebih dahulu memastikan tidak lagi menunjukkan gejala seperti demam dan gangguan pernapasan.

"Apabila setelah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan namun belum mencapai 14 hari, tetap harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Dengan syarat tetap membatasi aktivitas dan kontak dengan orang lain," ucapnya.

Menurutnya, khusus pasien asimtomatik atau orang tanpa gejala (OTG), bisa dinyatakan selesai isolasi mandiri selama 10-14 hari sejak terkonfirmasi positif. Selama isolasi mandiri, harus diterapkan dengan disiplin dan tidak boleh lengah.

Pada kesempatan itu dia membagikan 7 tips pada pasien Covid-19 tanpa gejala. Pertama, selalu memakai masker selama isolasi. Cuci sendiri masker kain yang dipakai, apabila menggunakan masker sekali pakai, langsung bungkus dan buang ke tempat sampah setelah dipakai.

Kedua, jika ada gejala sakit seperti demam, batuk dan bersin, tetap di tempat isolasi dan tidak bepergian ke luar rumah atau tidak meninggalkan tempat isolasi sampai masa isolasi selesai.

Ketiga, manfaatkan fasilitas telemedis atau konsultasi online dengan pakar kesehatan.

"Beritahu petugas medis tentang keluhan, gejala, serta riwayat bepergian dan apabila ada kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19," ucapnya.

Keempat, selama di rumah atau tempat isolasi, kamar harus terpisah dari anggota keluarga lainnya. Selain itu selalu menjaga jarak 1-2 meter, tidak berbagi peralatan makan, mandi dan tempat tidur yang sama dengan anggota keluarga yang lain.

"Ingat cuci sendiri tempat makannya," katanya.

Kelima, cek kondisi tubuh dengan mengukur suhu, denyut nadi dan tekanan darah. Atur jam keluar ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi selama 15-30 menit.

Keenam, terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga dan teratur, tenangkan pikiran serta tenangkan jiwa.

"Terapkan etika batuk dan bersin dan baik, yakni dengan menutup hidung dan mulut menggunakan siku lengan bagian dalam," ucapnya.

Ketujuh, jaga kebersihan dan kesehatan di rumah. Bersihkan seluruh permukaan dengan cairan disinfektan yang tepat sesuai peruntukannya.

Dia meminta kepada masyarakat untuk meyakini pasien Covid-19 bisa sembuh kembali, tetapi tetap waspada selama wabah masih ada jangan sepelekan penyakit tersebut.

"Karena mencegah jauh lebih baik, lebih murah dan lebih nyaman daripada mengobati. Ingat 3M itulah pencegahan yang terbaik, kompak yuk solid bersatu melawan Covid-19, sukseskan 3M, hentikan penularan Covid-19," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi