Doni Monardo Ingin Lab Kerja 24 Jam Periksa Spesimen Covid-19
Di sisi lain, Gugus Tugas juga berupaya untuk bisa memberikan insentif kepada pekerja laboratorium, sehingga mereka bisa bekerja lebih optimal lagi. Bila selama ini rotasi kerja hanya sekali atau maksimal dua kali, dengan penambahan SDM diharapkan dapat meningkat.
“Bahkan kalau sumber daya manusianya sudah memadai dan jumlahnya mencukupi bisa mencapai tiga kali sehingga bisa bekerja 24 jam. Artinya dibagi paling tidak 3 shift,” ucap mantan Danjen Kopassus ini.
Doni mengingatkan, saat ini Indonesia berkejaran dengan waktu dalam menanggulangi pandemi ini. Masih ada 280.000 orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) yang perlu diperiksa spesimennya secara optimal. Karena itu, keberadaan petugas lab menjadi sangat penting.
Doni menuturkan, berdasarkan laporan terkini, 60 lab yang ditugasi memeriksa spesimen Covid-19 ini telah beroperasi, baik skala kecil sampai berkapasitas besar. Nantinya ada 55 lab lagi yang akan beroperasi.
Disinggung mengenai ego sektoral lab-lab ini, Doni tidak memungkirinya. Menurut dia, lab-lab tersebut berada di instansi berbeda, mulai BPOM, kementerian, perguruan tinggi, BUMN, dan Balitbangkes.
Seluruh instansi yang memiliki lab ini belum terintegrasi. Karena itu, mereka hanya melapor kepada instansi vertikalnya.
“Di sinilah tantangan kami untuk ajak seluruh kepala lab bisa memprioritaskan pelaporan kepada Gugus Tugas secara paralel. Tetap laporkan kepada instansi vertikal dan bisa laporkan kepada Gugus Tugas sehingga data harian yang kami sampaikan lebih akurat,” ucapnya.
Editor: Zen Teguh