Doni Monardo Sebut Masih Ada Daerah yang Anggap Covid-19 Konspirasi
JAKARTA, iNews.id – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebutkan masih ada provinsi yang tidak percaya dengan penyebaran wabah virus corona. Bahkan, sebagian provinsi itu menganggap pandemi global konspirasi dan rekayasa.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monardo menuturkan, Satgas telah menerjunkan tim pakar ke provinsi tersebut. Tim merupakan gabungan dari berbagai bidang ilmu.
"Untuk mitigasi, pakar antropologi, sosiologi dan psikolog untuk daerah tertentu yang masih adanya ketidakpercayaan tentang Covid, yang masih anggap Covid rekayasa, masih anggap konspirasi. Kami akan upayakan tim gabungan menyasar ke daerah tersebut," katanya.
Doni menyampaikan hal itu dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Selain itu, dia memaparkan, ada juga masyarakat yang menganggap dirinya tidak mungkin terpapar Covid-19.
Satgas, dia mengatakan, telah mengambil data dari 5 provinsi terkait persepsi masyarakat terhadap Covid-19. Hasilnya, yang tertinggi, warga DKI Jaarta dan Jawa Timur (Jatim).
Warga di dua provinsi tersebut, menurut Doni, merasa tidak akan terpapar Covid-19. Provinsi lainnya Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
"Data 5 provinsi, masih ada masyarakat yang menganggap dirinya tidak mungkin terpapar Covid. Tertinggi DKI, kedua Jawa Timur. Jadi kalau kita lihat hari ini DKI dan Jatim masih tinggi, data yang dikumpulkan sudah lumayan akurat. Berikutnya Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan," tuturnya.
Selain itu, Satgas juga berupaya mengumpulkan data dari pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Dari 944 pasien yang dirawat, 62 persen yang terpapar Covid-19 merupakan pengguna jasa transportasi umum.
"Kami sudah mengingatkan kepada Kemenpan RB dan Kementerian BUMN untuk membatasi bahkan harus mencegah karyawannya yang menggunakan transportasi publik," ujar Doni.
Editor: Djibril Muhammad