Dorong Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan, KKP Dukung Sertifikasi Perikanan
JAKARTA, MPI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung sertifikasi di bidang perikanan. Tujuannya agar mengoptimalkan penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
Seperti bimbingan teknis (bimtek) perikanan tingkat 1 pada September 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur yang dilakukan Marine Stewardship Council (MSC) berkolaborasi dengan Aruna. Nantinya, Bimtek tersebut akan berfokus pada perikanan.
Direktur Kapal dan Alat Penangkapan Ikan di Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Muhammad Idnillah mengatakan pihaknya mendukung pengajuan sertifikasi MSC yang dilakukan oleh Aruna. Hal tersebut dinilai akan berdampak positif bagi hasil perikanan di Kalimantan Timur.
"Harapan kami, program ini dapat mendorong penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan dan mengoptimalkan legalitas kapal penangkapan ikan," ujar Idnillah, Kamis (27/9/2023).
Fisheries Manager Indonesia and Southeast Asia MSC, Anthony Alvin berharap bimtek perikanan tingkat 1 dapat meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para pemangku kepentingan mengenai sertifikasi MSC dan program perbaikan perikanan (Fisheries Improvement Program/FIP). Khususnya para nelayan hingga industri perikanan.
“Konsep rencana aksi yang pragmatis dan konsisten pun telah disepakati oleh panel konsultatif yang dibentuk. Memang harus 360 derajat semua harus terlibat, sehingga praktik dan manajemen perikanan yang benar dan efektif pun dapat terwujud secara nyata," ujar Alvin.
Rencananya bimtek akan dihadiri oleh pemangku kepentingan lintas disiplin, termasuk MSC, Aruna, WWF, badan pemerintahan tingkat provinsi, kota, dan kabupaten, nelayan, peneliti serta akademisi terkait.
Bimtek tersebut kemudian diikuti dengan agenda rapat pemangku kepentingan yang membahas tentang perbaikan pendataan dan pengawasan terhadap praktik penangkapan perikanan, khususnya rajungan.
Rapat yang dimoderatori oleh Sukron Alfi Rintiantoto selaku Capture Fisheries Specialist WWF Indonesia kemudian membentuk struktur pengurus pengelolaan rajungan Kalimantan Timur.