Duh! Beras Diduga Oplosan Masih Dijual Bebas di Ritel Modern
JAKARTA, iNews.id - Sederet merek beras premium yang masuk daftar diduga tidak sesuai mutu, takaran dan harga dapat dengan mudah ditemui di retail modern. Sebagian besar merek beras tersebut merupakan keluaran produsen ternama Tanah Air.
Berdasarkan pantauan iNews.id di salah satu retail modern di wilayah Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025), merek beras seperti Sania, Raja Platinum, hingga Sentra Ramos yang diduga dioplos dan tengah masuk proses investigasi masih dengan bebas mejeng di rak display.
Menurut penuturan salah satu karyawan, beras-beras tersebut sebelumnya telah ditarik terlebih dahulu tak lama setelah mencuatnya isu beras oplosan. Namun, ragam beras yang berada di display saat ini merupakan beras baru hasil restock.
"Ada surat pemberitahuan (dari merek) buat di toko, kalau barang tersebut sudah (bisa) di-display (kembali). Sebelumnya sempat ditarik," ujar karyawan yang enggan disebutkan namanya tersebut.
Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran mengumumkan sebanyak 212 merek beras yang beredar di pasaran diduga dioplos. Menurutnya praktik curang tersebut telah merugikan masyarakat hingga Rp99 triliun per tahun.
Amran menjelaskan bahwa semula menemukan adanya anomali, di mana harga beras terus naik padahal stok beras melimpah. Pihaknya kemudian melakukan pengujian terhadap 268 sampel beras yang tersebar di 10 provinsi produsen beras terbesar di seluruh Indonesia.
Dari pengujian ditemukan sebagian besar merek tak sesuai dengan mutu, harga dan takaran.
"Kita estimasi potensi kerugian, kerugian masyarakat yaitu Rp99 triliun, hampir Rp100 triliun. Itu kalau 1 tahun. Kalau terjadi 2 tahun, 3 tahun, Anda estimasi sendiri," ungkapnya.
Adapun beberapa daftar beras yang diduga dioplos atau tidak sesuai dengan mutu, harga dan takaran adalah sebagai berikut:
Wilmar Group
- Sania
- Sovia
- Fortune
- Siip
Food Station Tjipinang Jaya
- Setra Ramos
- Beras Pulen Wangi
- Food Station- Setra Pulen
PT Belitang Panen Raya
- Raja Platinum
- Raja Ultima
PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)
- Ayana
Editor: Puti Aini Yasmin