Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MNC Peduli dan Park Hyatt Jakarta Gelar Edukasi dan Salurkan Makanan Bergizi untuk Warga Menteng Pulo
Advertisement . Scroll to see content

Edukasi ke Masyarakat, KPK Akan Minta Napi Korupsi Buat Testimoni

Jumat, 20 Agustus 2021 - 22:30:00 WIB
Edukasi ke Masyarakat, KPK Akan Minta Napi Korupsi Buat Testimoni
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta Selatan. (Foto: iNews.id/Riezky Maulana)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana agar para narapidana korupsi dapat memberikan testimoni dan pembelajaran bagi para penyelenggara negara dan masyarakat mengenai dampak korupsi. 

Deputi Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Wawan Wardiana menjelaskan nantinya sebelum para narapidana memberikan testimoni ke masyarakat, KPK akan mensosialisasikan dulu kepada narapidana tersebut. 

"Narapidana nantinya akan dipilih secara selektif oleh KPK, dan tentunya narapidana yang hanya tinggal beberapa bulan atau tahun lagi akan keluar. Untuk itu disosialisikan kepada mereka apa itu dampak dari korupsi dan seterusnya, diingatkan kembali," ujar Wawan dalam jumpa pers secara daring, Jumat (20/8/2021).

"Ujungnya adalah kami berharap kepada mereka untuk bisa memberikan testimoni yang akan kami jadikan pelajaran bagi para PN atau masyarakat secara umum. Bahwa begini loh kalau orang sudah melakukan korupsi menjalani kehidupan di penjara dan lain-lain," tambahnya.

Sosialisasi kepada narapidana itu, kata Wawan, sudah dilakukan oleh KPK di dua Lapas beberapa waktu lalu. Keduanya yakni di Lapas Sukamiskin dan Lapas Perempuan di Tanggerang.

Wawan menjelaskan, untuk di Lapas Sukamiskin, ada 28 peserta yang mengikuti sosialisasi dan mengikuti beberapa tes dengan didampingi oleh psikologi.

"Sehingga dari 28 melalui beberapa tes hanya empat orang yang memungkinkan. Karena ada juga yang saya pengen saya pengen tapi setelah diuji oleh psikolog tidak memungkinkan. Jadi hanya 4 orang," kata Wawan.

Kemudian di lapas perempuan Tangerang, kata Wawan, dari 22 orang hanya 3 orang yang memungkinkan untuk memberikan testimoni kepada penyelenggara negara dan masyarakat.

"Karena pandemi ini yang 4 dan 3 orang ini belum sempat di lakukan perekaman testimoni nya, mudah-mudahan nanti kedepan kalau ppkm sudah mulai turun levelnya atau bahkan hilang maka kami akan melanjutkan program untuk mendengarkan testimoni dari mereka," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut