Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Beathor: Selama 1985-2005 Jokowi Tak Pernah Datang ke UGM Ketemu Kawan-kawannya
Advertisement . Scroll to see content

Eks Anggota BIN Ungkap Pemalsuan Dokumen Marak di Pasar Pramuka

Selasa, 01 Juli 2025 - 22:00:00 WIB
Eks Anggota BIN Ungkap Pemalsuan Dokumen Marak di Pasar Pramuka
Eks Anggota BIN, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra dalam acara Rakyat Bersuara bertajuk ' Ijazah & Tudingan Mengkriminalkan Jokowi, Ekslusif Kesaksian Eks Tim Jokowi-Solo' di iNews, Selasa (1/7/2025). (Foto: Tangkapan Layar)
Advertisement . Scroll to see content

"Ada bukti-bukti yang menyatakan 2010 (kios) Pak Paiman masih di sana. Kemudian, yang menjadi masalah Pak Paiman mengaku sampai tahun 2002 di sana. Jadi, awalnya saya tidak pernah terlalu mengaitkan Pak Paiman dengan ijazah, tapi ketika dia mengatakan itu, wah ini ada sesuatu, apalagi ketika Pak Paiman berharap bisa dikonfirmasi dengan nama-nama di sana," ucapnya.

Sebelumnya, Beathor Suryadi mengungkap dugaan mengejutkan soal keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Jokowi. Dia menuding dokumen ijazah yang digunakan Jokowi saat pencalonan sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2012 merupakan hasil pencetakan ulang di Pasar Pramuka, Salemba, Jakarta Pusat.

Beathor mengatakan, dokumen yang dicetak ulang tersebut untuk melengkapi kekurangan berkas pendaftaran Jokowi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Pembuatan dokumen itu dirancang dalam pertemuan antara tim inti Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta di kawasan Cikini. Dari pihak Solo, Beathor menyebut tiga nama, yakni David, Anggit, dan Widodo. Sementara dari kader PDIP DKI Jakarta, yakni Dani Iskandar, Indra, dan Yulianto.

"Yang mencetak ijazah ke Pasar Pramuka cuma Widodo saja. Itu atas penjelasan Dani Iskandar. Bahwa Widodo yang datang ke Pasar Pramuka untuk mencetak ijazah itu tahun 2012," kata Beathor dalam iNews Room, Rabu (18/6/2025).

Setelah selesai, ijazah tersebut kemudian diserahkan kepada Ketua DPRD DKI Jakarta saat itu, Prasetyo Edi Marsudi yang bersama sejumlah pihak termasuk M Syarif dari Partai Gerindra menyerahkannya ke KPU DKI Jakarta. Di sana, mereka bertemu dengan Ketua KPU DKI saat itu, Juri Adrianto.

Namun, menurut Beathor, baik Prasetyo maupun pihak partai tidak mengetahui asal-usul dokumen ijazah yang dibawa itu. Mereka hanya menerimanya.

"Saya sudah komunikasi dengan pak Pras. Saya juga sudah pertanyakan kepada pak Syarif. Mereka melihat gitu semua ijazah, terus diserahkan ke partai, dari partai langsung ke KPUD," kata Beathor.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut